Sukses

Peringatan Konten!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Lifestyle

Suami Sering Makan Kedelai, Waspada Disfungsi Ereksi

Fimela.com, Jakarta Kedelai dipercaya sangat sehat dan baik untuk kamu yang melakukan diet. Pasalnya, kedelai sangat kaya akan protein dan bebas lemak. Namun, katanya kacang ini justru menghambat hormon reproduksi pria, benarkah?

Lantas fakta apa yang benar terkait pengaruh kacang kedelai pada tubuh pria? Penelitian telah menemukan, konsumsi kacang kedelai secara teratur pada pria dapat menurunkan konsentrasi (kepekatan) sperma.

Studi lain yang dilakukan Harvard School of Public Health pada tahun 2008, pria yang makan rata-rata setengah porsi kacang kedelai sehari berisiko kelebihan berat badan dan obesitas.

Studi pada tahun 2011 meneliti, efek kacang kedelai pada pria berusia 19 tahun. Konsumsi kacang kedelai dikaitkan dengan disfungsi ereksi (ketidakmampuan untuk ereksi) dan hiposeksualitas (tidak punya gairah seksual).

Melansir laman dikutip dari Independent, Minggu (17/6/2018), kadar testosteron juga turun drastis.

Mitos Belaka

Ahli gizi Nichola Ludlam-Raine mengungkapkan, konsumsi kacang kedelai yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan disfungsi ereksi hanya mitos.

Mitos-mitos ini biasanya berasal dari penelitian yang dilakukan pada hewan, yang telah diberi dosis kacang kedelai sangat tinggi.

"Ini jauh lebih banyak daripada rata-rata manusia mengonsumsi kacang kedelai. Hewan memetabolisme kacang kedelai sangat berbeda dengan manusia. Keduanya tidak dapat dibandingkan,” kata Ludlam-Raine.

Serupa dengan pendapat Ludlam-Raine, peneliti Mark Messina yang menulis buku berjudul The Simple Soybean and Your Health juga menyimpulkan, protein pada kacang kedelai tidak memengaruhi hormon reproduksi pria.

Kurangi kadar kolesterol

Konsumsi kacang kedelai yang teratur dapat mengurangi kadar kolesterol menurut British Dietetic Association.

"Kacang kedelai memberikan asupan serat yang cukup. Makan kedelai juga berdampak positif pada kadar kolesterol darah, yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung,” tambah Ludlam-Raine.

 

 

Penulis: Fitri Haryanti Harsono

Sumber: Liputan6.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading