Sukses

Lifestyle

Kontroversi Pekan Kondom Nasional 2013

Tanggal 1 Desember kemarin diperingati sebagai Hari AIDS sedunia. Hari AIDS ini ada untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya penyakit AIDS yang masih menghantui kehidupan kita. Dari data yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan, sebanyak 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS. Mereka tersebar di banyak daerah kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, dan Bali.

Penularan penyakit HIV/AIDS ini yang paling banyak disebabkan oleh perilaku seks bebas atau berganti pasangan. Jumlah penderita HIV/AIDS ini memang sangat banyak dan membuat miris kita semua. Apalagi dengan adanya data yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara di Asia Pasific yang menjadi endemik pertumbuhan HIV & AIDS tercepat.

twitter.com/KondomSutra

Oleh karena itu, bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia kemarin,sebuah acara digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Acara ini bertajuk Pekan Kondom Nasional (PKN) dan berlangsung mulai tanggal 1-7 Desember 2013. Acara ini rencananya akan digelar di 12 kota besar di Indonesia, khususnya di beberapa tempat yang beresiko tinggi seperti lokalisasi, pangkalan truk dan pelabuhan.

Kegiatan yang dilakukan dalam acara ini tentu saja adalah penyuluhan tentang pencegahan HIV/AIDS. Selain itu, peresmian acara ini juga ditandai dengan adanya sebuah tembok berukuran raksasa yang dipenuhi oleh susunan ribuan kondom membentuk kalimat AIDS. Jadi, masyarakat bisa dengan mudah mengambil kondom ini dengan gratis.

Acara ini memang digelar untuk mengedukasi tentang bahaya penyakit AIDS dan penyebarannya. Pemakaian kondom sangat penting untuk mencegah penularan penyakit ini. Namun acara ini juga mendapat tentangan dari MUI karena dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan ajaran agama. Menurut MUI, acara tersebut hanya memberikan manfaat kepada pabrik kondom seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (2/12). Nah, apa pendapat Anda tentang hal ini ladies? Setuju ataukah menentang acara ini? Silahkan bagi komentar Anda di kolom yang telah disediakan.

 

(vem/sir)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading