Sukses

Lifestyle

Dukungan Seorang Ibu yang Mendapati Anak Laki-Lakinya Menjadi Transgender

Fimela.com, Jakarta Rasanya tidak ada orangtua yang membayangkan anaknya akan menjadi seorang transgender. Suatu hari, Deb Spera mendapat telepon dari salah satu anaknya, Ru, yang merupakan kependekan dari nama Ruth. Ru menelepon ke rumah dari kampusnya sambil menangis dan memberitahu bahwa ia sedang merasa sangat bahagia.

Ternyata, telepon tersebut bermaksud memberitahu Deb bahwa Ru telah menemukan komunitasnya di sekolah. Ru adalah salah satu dari 3 anak Deb yang jarang menelepon ke rumah sejak ia memulai tahun pertamanya di perguruan tinggi sebagai transgender.

Musim panas lalu, ketika tengah mempersiapkan dirinya masuk ke perguruan tinggi, Ru berada di masa transisi dari seorang laki-laki menjadi perempuan, menjadi seorang transgender. Ru berjuang menumbuhkan janggutnya untuk elektrolisis, berharap bebas dari rambut-rambut yang tumbuh di wajah, sebelum mulai kuliah.

 

 

Penerimaan keluarga Deb terhadap transisi Ru

Ru tidak keluar dari kamarnya, kecuali di pagi, sore hari, dan untuk mengamati burung merpati yang bersarang di atap rumahnya. Di usia 16 tahun, Deb dan suaminya meminta Ru untuk menyimpan spermanya dengan alasan jika di masa depan Ru ingin memulai sebuah keluarga.

Di usia yang ke-17, seorang teman Deb berkomentar bahwa Ru akan menjadi seorang ibu yang baik. Ya, menurut Deb, Ru memang menunjukkan semua kualitas sebagai orangtua yang baik, seperti perhatian dan batasan-batasan dirinya yang sehat.

Ru memberitahu sang ayah betapa sulitnya menjadi bukan laki-laki dan bukan perempuan. Ia merasa gagal pada keduanya.

Deb dan suaminya benar-benar khawatir bahwa Ru akan kesulitan, bahkan ketika ia belum mulai masuk ke perguruan tinggi. Sampai akhirnya, Ru berbicara jujur kepada 2 saudara kandungnya, ayah, dan baru Deb.

Ru mendapatkan dukungan dari seluruh keluarganya dengan menghadiri janji temu bersama dokter pertamanya yang berkaitan dengan transisi bersama-sama. Sejak itu, semua orang di rumahnya berhenti memanggil Ru dengan sebutan untuk laki-laki.

Dukungan keluarga terhadap Ru

Deb mempelajari apa artinya menjadi transgender. Ia menemukan bahwa identitas gender berasal dari otak, bukan anatomi.

Ketika Ru akhirnya siap untuk memberitahu dunia, seluruh keluarga menghabiskan sepanjang minggu menelepon dan mengirim email kepada semua kerabat dan teman untuk mengabarkan tentang transisi Ru. Mereka memberitahu orang-orang tentang apa itu transgender, bagaimana mereka bekerja, seberapa tinggi statistik bunuh diri bagi mereka yang tidak didukung.

"Kami adalah tim Ru dan kamu berharap Anda akan bergabung dengan kami," tulis Deb. Tidak ada satu orang pun yang menolak Ru atau keluarga Deb, situasi yang sebenarnya langka dan merupakan keberuntungan.

Dalam perjalanan panjang menuju perguruan tinggi, Ru mengungkapkan kebahagiaan dan kekhawatiran yang sama, bersemangat untuk menghadapi tantangan akademis dan kemandirian. Deb merasa belum cukup mempersiapkan Ru tentang kewanitaan dan berharap orang lain dapat melihat kebaikan Ru.

Menurut Deb, anaknya Ruth Deluth adalah bukti nyata dan hidup bahwa kebahagiaan bisa datang ketika kamu hidup dengan jujur pada diri sendiri. Bagaimana menurutmu?

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading