Sukses

Lifestyle

Bisnis Sambal Kemasan di Sela-Sela Waktu Kuliah, Hasilnya Sungguh Menguntungkan

Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.

***

Oleh:  Pratiwi

Aku adalah mahasiswi semester akhir di salah satu universitas negeri di Kota Semarang. Selama ini aku belajar dengan tenang dan bersemangat untuk menggapai dan mewujudkan cita-cita yang selalu kuimpikan. Ternyata Allah berkehendak lain awal tahun 2020 seluruh dunia dilanda pandemi covid-19. Hal ini membuatku dilema seolah-seolah semua rencanaku berubah total. Muncullah ketakutan dalam diri mengingat aku mahasiswi akhir yang sedang penelitian, tapi satu niat dan percayaku pada Allah semua ada hikmahnya dan aku percaya pandemi ini segera berakhir.

Sembari melanjutkan kuliah secara daring aku segera pulang ke kampung untuk menyelesaikan penelitian. Akhirnya aku mulai merasa jenuh karena di rumah saja sampai penelitianku selesai dan bimbingan yang tidak pernah tatap muka, dengan waktu luang yang begitu banyak setelah ujian sembari menunggu jadwal wisuda. Aku memanfaatkan untuk belajar bisnis secara online dengan bakat kemampuan memasak yang kumiliki dan modal yang begitu minim, yaitu Rp200.000. Ide berjualan sambal muncul ketika aku tidak sengaja melihat begitu banyak peminat di aplikasi online.

Bisnis Sambal dalam Botol Kemasan

Akhirnya aku memutuskan untuk memulai bisnis sambal dengan kemasan botol yang kuberi nama "Dapoer Ajong" yang artinya dalam bahasa daerah (Daya) adalah dapur nenek. Nama Ajong sendiri terinspirasi dari kebiasaan teman-teman ibuku baik di sekolah maupun di rumah memanggilnya dengan sebutan Ajong.  Produk sambal ini terbagi menjadi 3 variasi, yaitu sambal bawang, teri dan cumi dengan harga bervarisi antara Rp13.000 – Rp18.000. Pemasaran mulai dari WA, grup keluarga, tetangga, Instagram, FB dan e-commerce.

Tak pernah disangka alhamdulilah produk homemade buatanku mendapatkan respons positif. Tak jarang ada yang hanya bertanya dan ada juga yang langsung memesan banyak untuk dijual kembali bahkan sampai terjual ke luar kota seperti ke Lampung, Palembang, dan Bengkulu. Bulan berikutnya aku mendapatkan kejutan yang tak terbayangkan. Produkku mendapatkan tawaran kerja sama untuk masuk ke supermarket salah satu universitas di daerahku melalui program pengembangan produk UMKM.

Sangat bersyukur kepada Allah walaupun sedikit demi sedikit aku bisa belajar berbisnis sendiri dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tanpa terasa keasyikan berbisnis waktu wisuda sudah tiba dan aku mendapatkan gelar magister dengan nilai yang sempurna. Berbisnis akan tetap kulanjutkan tanpa mengubur mimpi dan cita-citaku untuk mengabdi kepada negara dan mengimplementasikan ilmu yang saya dapat selama ini.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading