Sukses

Lifestyle

Kampus Jadi Lokasi Rawan Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Begini Upaya Mencegahnya

Fimela.com, Jakarta Di Indonesia fakta terbaru menunjukkan bahwa kasus kekerasan seksual di Indonesia semakin tinggi. Hasil studi kuantitatif yang dilakukan oleh International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) melaporkan bahwa 5 dari 7 orang pernah mengalami kekerasan seksual semasa hidupnya.

Dari angka tersebut, 77,2 persen telah mengalaminya di tempat umum. Sayangnya, tempat-tempat umum tersebut tidak terbatas pada taman, mall atau jalan trotoar. Melainkan lingkungan universitas dan kampus juga menjadi lokasi yang rawan terhadap kekerasan seksual, dengan banyaknya berita isu pelecehan seksual yang terus terjadi di kampus di seluruh Indonesia.

Nirmala Ika Kusumaningrum - M. Psi., Psikolog Yayasan Pulih mengatakan bahwa kekerasan seksual di dalam lingkungan kampus sering kali tidak tertangani dengan baik karena kurangnya pemahaman akan kekerasan seksual itu sendiri.

"Belum adanya kebijakan yang mampu secara menyeluruh mengatasi kekerasan seksual membuat hal ini tidak tertangani dengan baik," ujarnya.

Kalis Mardiasih selaku Pemerhati Isu Gender dan Penulis mengatakan bahwa lembaga pendidikan harus menjadi ruang aman untuk semua orang. Akan tetapi, data investigasi liputan #namabaikkampus memaparkan kekerasan seksual di lingkungan kampus tinggi dengan beragam kampus.

"Lebih disayangkan lagi, karena kasus-kasus tersebut tak terselesaikan hingga hari ini," ujarnnya.

Apalagi pelaku merupakan orang yang berpengaruh di kampus tersebut. Ini menjadi salah satu faktor makin sulitnya kekerasan dan pelecehan sekskual di lingkungan kampus.

Upaya mencegah kekerasan seksual di Kampus

Disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), menurut Nirmala, akan menjadi payung hukum untuk mendorong setiap institusi pendidikan secara serius membentuk kebijakan dan standar operasional.

"Ini dapat membantu penanganan korban kekerasan seksual secara lebih komprehensif," ujarnya.

Kalis juga menyampaikan perlu langkah strategis dari kampus, berupa edukasi pencegahan kekerasan seksual perspektif korban, membentuk layanan aduan kasus kekerasan seksual di kampus dan SOP penanganan kasus KS di kampus.

Institusi pendidikan memiliki kesempatan menjadi garda terdepan menyalurkan informasi dan edukasi seputar masalah kekerasan seksual. Menurut hasil studi oleh International NGO Forum on Indonesia Development (INFID), mayoritas orang memperoleh informasi tentang pencegahan kekerasan seksual di media massa dan institusi pendidikan, seperti sekolah (51,9 persen) dan kampus (46,6 persen). Data tersebut membuktikan bahwa kesempatan kampus untuk membawa perubahan dalam bentuk awareness dan edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, mahasiswa, dosen dan organisasi-organisasi yang terlibat dalam universitas adalah tokoh kunci dalam pengesahan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Sementara menurut Ratu Ommaya, Public Relations and Community Manager The Body Shop Indonesia, pihaknya mengadakan kampanye Stop Sexual Violence bersama Magdalene.co dan Yayasan Pulih melalui Campus Online Talkshow Series yang keempat. Talkshow ini dihadirkan dengan mengusung tema “Gerak Bersama Civitas Academica Lawan Kekerasan Seksual”.

Kegiatan ini merupakan upaya The Body Shop Indonesia untuk mengedukasi berbagai lapisan masyarakat, terutama civitas academica guna berjuang bersama mendorong pengesahan RUU PKS. “Talkshow ini diharapkan dapat membangun awareness dan edukasi untuk masyarakat, khususnya para generasi muda. Serta TheBody Shop Indonesia mengajak Dosen, Mahasiswa, dan seluruh badan kepengurusan kampus untuk ambil bagian dalam usaha pengesahan RUU PKS dan lawan kekerasan seksual.,” ujar Ratu.

Melalui kampanye ini The Body Shop® Indonesia mengajak masyarakat terlibat aktif dengan berpartisipasi melalui donasi di seluruh gerai The Body Shop® dan secara online, juga pengumpulanpetisi di https://www.tbsfightforsisterhood.co.id.

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading