Sukses

Health

Mengenal Istilah PTSD, Gangguan Mental yang Kerap Diderita Korban Kekerasan Seksual

Fimela.com, Jakarta PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder adalah kondisi kejiwaan yang dapat dialami oleh orang yang pernah mengalami suatu peristiwa traumatis dalam hidupnya, baik menjadi bagian dari peristiwa tersebut atau hanya sekedar menyaksikan. Gejala PTSD dapat berupa mimpi buruk, bayangan-bayangan kilas balik, kecemasan, hingga pemikiran negatif yang tidak terkendali. Kebanyakan orang yang mengalami peristiwa traumatis mungkin akan sulit untuk kembali beradaptasi. 

Peristiwa yang dapat menimbulkan gangguan PTSD ini diantaranya adalah bencana alam, kecelakaan, perang/pertempuran, kekerasan fisik atau seksual, KDRT, dan penyakit medis. Peristiwa yang seringkali dialami oleh perempuan dan menimbulkan trauma adalah kekerasan seksual. Kekerasan ini mencakup segala jenis tindakan seksual yang tidak diinginkan, seperti pemerkosaan, penyerangan seksual, pelecehan seksual, catcalling, dan aktivitas lainnya. 

Perlu diingat bahwa PTSD dapat terjadi pada siapapun, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan penanganan yang tepat. Yuk, simak penjelasan tentang PTSD di bawah ini, sahabat FIMELA!

Gejala PTSD, Aktivitas Sehari-hari Menjadi Terganggu

Gejala PTSD terbagi menjadi 4 kategori utama, yaitu intrusi, penghindaran, perubahan kognisi dan suasana hati, serta perubahan dalam gairah dan reaktivitas. Kategori intrusi adalah pikiran intrusif yang meliputi ingatan berulang, kilas balik peristiwa traumatis, mimpi buruk yang mengganggu, hingga distres emosional atau reaksi fisik terhadap hal yang mengingatkan individu akan peristiwa traumatis. Kategori penghindaran, dimana individu berusaha menghindari setiap hal yang mengingatkannya akan peristiwa traumatis, seperti orang, tempat, aktivitas, dan situasi tertentu. Individu dengan kategori PTSD ini akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak memikirkan atau membicarakan kejadian traumatis yang telah terjadi. Jika tidak dikelola dengan baik, gejala ini dapat menyebabkan disfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Kategori perubahan kognisi dan suasana hati. Gejala ini tampak seperti depresi, meliputi suasana hati yang buruk, pikiran negatif tentang diri sendiri, emosi negatif, dan sulit untuk mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis. Gejala ini ditunjukkan dengan pikiran menyimpang yang mengarah pada menyalahkan diri sendiri atau orang lain secara keliru. Individu yang berada pada kategori ini juga mengalami kesulitan untuk merasakan emosi positif. Terakhir, kategori perubahan gairah dan reaktivitas. Individu dengan gejala ini akan mudah tersinggung, terlalu waspada dengan lingkungan sekitar, mudah terkejut, melakukan perilaku merusak diri, hingga memiliki masalah untuk berkonsentrasi dan tidur. 

Penanganan PTSD, Khususnya Bagi Korban Kekerasan Seksual

Jika sahabat FIMELA mengalami gejala-gejala PTSD, jangan diam saja. Bicaralah dengan tenaga kesehatan profesional atau dokter untuk mendapatkan pertolongan pertama. Mendapatkan perawatan sesegera mungkin akan mencegah gangguan PTSD semakin memburuk. Jika sudah parah, penderita dapat melakukan Cognitive Behavioral Therapy atau CBT. Melalui sesi konseling, penderita akan dibantu untuk mengurai trauma sedikit demi sedikit. Selain itu, tidak hanya untuk penderita PTSD saja, jika diantara sahabat FIMELA terdapat teman atau keluarga yang mengalami hal serupa, penting untuk turut andil memberikan dukungan. Perasaan dipahami dan dihargai akan membantu penderita untuk bangkit menghadapi traumanya.

Sekarang sudah tau kan apa itu PTSD, gejala, dan penanganannya? Bagi penderita PTSD, ingat ya, jangan menyimpan perasaan trauma itu sendirian, bagikan dengan orang lain, dengan begitu beban akan semakin berkurang. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading