Sukses

Parenting

Kenali ADHD, Gangguan Mental yang Paling Sering Diderita Anak-Anak

Fimela.com, Jakarta Setiap orang memiliki cara unik dalam berpikir dan berperilaku. Namun, ternyata ada sebagian individu yang mengalami tantangan dalam hal ini. Gangguan ini dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau kerap disebut sebagai ADHD. Gangguan mental ini adalah salah satu gangguan mental paling umum yang mempengaruhi anak-anak. 

Bukan hanya sekedar aktif berlebihan atau susah diam, ADHD ternyata jauh lebih kompleks daripada itu. ADHD dianggap sebagai gangguan kronis dan melemahkan yang mampu mempengaruhi anak dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk akademik dan profesional, hubungan interpersonal, dan bahkan kehidupan sehari-hari. 

Jika tidak dikenali dan tidak ditangani sejak awal, ADHD dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan fungsi sosial pada anak-anak. Maka dari itu, penting untuk memahami ADHD secara mendalam dengan mengenali gejala dan penanganan yang tepat. 

Gejala ADHD

Gejala dari ADHD meliputi inatensi (tidak mampu mempertahankan fokus), hiperaktivitas (gerakan berlebihan), dan impulsivitas (tindakan tergesa-gesa tanpa berpikir). Gejala ini menyebabkan penderitaan yang signifikan dalam setiap aspek kehidupan anak, baik di rumah, di sekolah, atau tempat kerja. Untuk memahami lebih lanjut, gejala ADHD ini dibagi menjadi 3 tipe.

  • Tipe pertama, tipe yang didominasi ketidakpedulian. Tipe ini mengacu pada tantangan untuk tetap fokus pada tugas, seperti membuat kesalahan ceroboh dalam tugas, tampak tidak mendengarkan ketika diajak bicara, mudah terganggu, sering kehilangan barang-barang, hingga melupakan tugas sehari-hari yang sederhana.
  • Tipe kedua, tipe hiperaktif/impulsif. Tipe ini mengacu pada gerakan berlebihan seperti gelisah, tidak bisa duduk diam, energi meluap, dan banyak bicara. Sedangkan, impulsivitas mengacu pada tindakan mengambil keputusan secara tergesa tanpa memikirkan konsekuensinya. Gejala dari tipe ini adalah tidak dapat melakukan aktivitas santai dengan tenang, terlalu banyak berbicara, hingga mengganggu kenyamanan orang lain.
  • Tipe terakhir adalah tipe gabungan antara tipe ketidakpedulian dan tipe hiperaktif/impulsif. 

Penyebab ADHD

Lantas, apa penyebab munculnya gangguan ADHD pada anak? Meskipun para ilmuwan belum mengidentifikasi penyebabnya secara spesifik, banyak bukti yang menyebutkan bahwa genetik berperan besar. Selain itu, faktor non-genetik juga dikaitkan dengan gangguan ADHD seperti kelahiran prematur, paparan alkohol dan rokok, serta stres ekstrim selama ibu hamil. 

Solusi Penanganan ADHD

Penanganan ADHD umumnya berupa kombinasi terapi dan intervensi pengobatan. Bagi anak-anak usia muda, penanganan yang direkomendasikan berupa pelatihan orang tua dan intervensi dari sekolah untuk mendukung. Selain itu, penggunaan obat sesuai anjuran dokter juga dapat membantu mengendalikan gejala ADHD pada anak. Perlu diingat bahwa dukungan dari lingkungan, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan anak berada sangatlah penting untuk menangani ADHD pada anak. 

ADHD bukanlah hal yang dapat dianggap sepele dan negatif. Penanganan yang tepat sejak dini dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal. Peran orang tua sangat dibutuhkan!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading