Sukses

Lifestyle

Kenali Sejak Dini, Begini Cara Cegah Kanker dengan Telemedis

Fimela.com, Jakarta Dengan kemajuan teknologi yang ada akses layanan kesehatan dan konsultasi jadi lebih mudah. Namun, banyaknya informasi yang ada seringkali membuat kita bingung tentang kebenaran dan asalnya. Masyarakat juga masih banyak yang lebih mengandalkan pengobatan alternatif dibanding mencari pertolongan medis. Selain maraknya misinformasi dan pengobatan alternatif, kurangnya literasi terkait kanker di masyarakat membuat susahnya deteksi sejak dini. Kematian akibat kanker di seluruh dunia jauh lebih tinggi dari penyakit jantung, TBC dan malaria.

Jumlah ini akan terus meningkat selama dua tahun terakhir. Dilansir dari konferensi pers Klikdokter pada Rabu, (21/04) secara statistik, diperkirakan bahwa sekitar 1 dari 6 kematian terjadi karena penyakit kanker. Untuk skala global, penyakit ini merupakan penyebab kematian tertinggi kedua dan menyumbang kurang lebih 9,6 juta kematian di tahun 2018. Sekitar 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara-negara berpendapatan rendah hingga sedang (low- and middle-income countries).

“Kanker sering dimaknai sebagai pertumbuhan sel yang berlebihan dan mutasi gen, keturunan, faktor eksternal dan tidak ada gejala yang serius di awal stadium. Para pejabat, tenaga kesehatan dan selebritis menyuarakan untuk peduli terhadap pasien kanker. Kenapa penting ? Karena sebagian besar masyarakat masih mengandalkan pengobatan alternatif dengan hoaks yang beredar. KlikDokter dan One Onco menyediakan informasi anti hoaks dan live chat untuk mendeteksi kanker sejak dini fokusnya kanker payudara dan serviks,” ungkap dr. Selvinna, Marketing General Manager One Onco.

Dino Bramanto selaku CEO Klikdokter menyampaikan dalam konferensi pers pada Rabu(21/04), “Salah satu platform komunikasi online telemedis kolaborasi KlikDokter dan One Onco yang hadir sejak 2008, menghadirkan layanan dokter dan meluncurkan layanan khusus konsultasi via live chat dan telemedis khusus area kanker dan onkologi untuk masyarakat beroperasi jam 8 pagi hingga 9 malam. Membantu pengguna untuk deteksi dini terkena kanker. Kanker bisa disembuhkan asal dideteksi dan dilawan sejak dini. Memperluas akses layanan kesehatan di Indonesia.”

Fungsi Telemedis

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia, dr. Daeng M Faqih mengapresiasi program telemedis, “Saya melihat permasalahan penderita kanker butuh pendampingan karena pengobatannya tidak hanya sekali. Ini sangat membantu saudara kita yang menderita kanker untuk konsultasi dan pendampingan. Kanker bukan hanya problem kesehatan tetapi problem psikologis dan sosial. Saya yakin secara psikologi ada dorongan untuk sembuh karena didampingi dokter lewat layanan klik dokter dan one onco. Mudah-mudahan upaya konsultasi khusus kanker bisa membantu pasien dan masyarakat kami dari PB IDI sangat mendukung program telemedis KlikDokter dan One Onco. Mendekatkan komunikasi antara tenaga medis dan pasien.”

Menurut Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia, dr. Daeng M Faqih, telemedis ini memiliki banyak fungsi yang bermanfaat untuk pasien dan juga tenaga kesehatan. Selain membantu pasien yang terkendala jarak dan waktu dalam berkonsultasi program telemedis penting untuk deteksi sejak dini gejala penyakit kanker atau ontologi.

Dr. dr. Denni Joko Purwanto, Sp.B (K) Onk selaku Dokter Spesialis Onkologi RS Omni Alam Sutra, “Karena menunda terapi akan memperpanjang proses. Semakin tinggi stadium semakin rendah tingkat kesembuhannya. Deteksi dini dan pengobatan kanker payudara dilakukan dengan genetics testing dan kalkulasi risiko kanker. Kemudian ada BRCA Testing dan diagnosis Imunohistokimia (IHK). Jika tidak terapi kemo, bisa menggunakan Microarray testing kalkulasi risiko." Denni menegaskan yang terpenting adalah masyarakat memiliki pemahaman yang benar soal gejala dan penanganan kanker melalui medis. Kanker dapat disembuhkan jika dideteksi secepat mungkin.

Penulis : Adonia Bernike Anaya (Nia)

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading