Sukses

Lifestyle

Berisiko Cedera, 6 Hal Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan sebelum Berlari

Fimela.com, Jakarta Berlari setiap hari memiliki beberapa manfaat kesehatan. Studi menunjukkan bahwa berlari hanya 5 hingga 10 menit setiap hari dengan kecepatan sedang dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung, stroke, dan penyakit umum lainnya.

Tak hanya itu, berlari secara teratur pada tingkat sedang atau kuat dapat meningkatkan kesehatan mental, mengurangi stres, meningkatkan daya ingat, hingga kemampuanmu untuk belajar. 

Meski memiliki banyak manfaat, ada beberapa hal yang harus dihindari sebelum berlari karena dapat membahayakan diri kita, salah satunya cedera. Lebih lanjut, berikut ini selengkapnya seperti yang dilansir dari Livestrong.

1. Peregangan statis

Pemanasan sebelum lari adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tetapi menahan peregangan selama 30 detik hingga satu menit setiap kali, juga dikenal sebagai peregangan statis, sebelum mulai jogging berbahaya untuk tubuh.

Secara teori, peregangan seharusnya menghangatkan otot, mempersiapkannya untuk bermil-mil di depan. Namun pada kenyataannya, peregangan statis saat ototmu masih dingin dan kencang dapat menempatkan kamu pada risiko cedera yang lebih tinggi.

Sebagai gantinya, terapis fisik yang berbasis di California Brad Whitley, DPT  menyarankan untuk melakukan peregangan dinamis. Peregangan berbasis gerakan ini meningkatkan aliran darah ke ototmu.

2. Makan banyak serat

Serat adalah karbohidrat yang sebenarnya tidak dapat dicerna oleh tubuhmu. Meskipun manfaat serat termasuk menangkal rasa lapar dan menjaga kadar gula darah tetap stabil, makan banyak sayuran tepat sebelum lari dapat menyebabkan masalah gas atau gastrointestinal.

Alih-alih mengonsumsi banyak serat, pilih sumber karbohidrat yang mudah dicerna seperti granola bar, oatmeal, atau pisang. “Ini dapat membantu memberimu energi yang dibutuhkan untuk latihan tanpa masalah perut yang tidak diinginkan,” ujar Whitley.

3. Berolahraga terlalu keras

Ketika kamu mengangkat beban sebelum berlari, tubuhmu tidak memiliki banyak glikogen yang tersisa untuk bahan bakar larimu. "Melakukan squat berat, lunge, atau deadlift sebelum berlari membuatmu merasa lelah, lesu, dan kaki terasa berat," kata Whitley. Oleh sebab itu, jadwalkan sesi lari pada hari yang berbeda.

4. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat

Tubuh memerlukan karbohidrat untuk energi selama berlari. Namun bukan berarti kamu mengonsumsinya secara berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, terutama sebelum lari justru membuatmu cepat merasa lelah.

“Sebagai gantinya, makanlah 40 hingga 60 gram karbohidrat yang mudah dicerna (sekitar secangkir oatmeal dan pisang) kira-kira 30 hingga 60 menit sebelum kamu berlari,” saran Whitley.

 

5. Melewatkan pemanasan

Tidak semua orang bisa mencurahkan satu atau dua jam untuk berolahraga setiap hari. Tapi melewatkan pemanasan untuk membuat lebih banyak waktu untuk lari adalah kesalahan yang besar.

Berlari melalui rutinitas pemanasan yang dinamis sebelum jenis olahraga apa pun sangat penting jika kamu ingin melakukan yang terbaik. Bahkan dapat membantu mengurangi nyeri otot dan meminimalkan risiko cedera.

Luangkan 5 menit pertama setiap latihan lari untuk rutinitas pemanasanmu. Ini bisa sesederhana bersepeda dengan sepeda stasioner atau bergerak melalui beberapa peregangan pinggul seperti glute bridge dan hamstring scop.

6. Terlalu banyak minum air

Bahkan jika kamu merasa sedikit kering saat tengah berlari, tahan keinginanmu untuk minum air. "Mencoba menebus dehidrasi pada satu jam sebelum berlari dapat menyebabkan perasaan tidak enak di perut dan meminta penghentian kamar mandi di tengah jalan," kata Whitley.

Cobalah untuk minum sekitar setengah berat badan dalam ons sepanjang hari. Pedoman yang baik adalah pergi ke toilet setelah minum air.

 

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading