Sukses

Lifestyle

Jangan Sedih Berlarut-larut, Ini 5 Cara Menipu Pikiran saat Patah Hati

Fimela.com, Jakarta Rasa sakit emosional yang ditimbulkan oleh patah hati sangat menyiksa. Tidak ada hal lain yang penting, tidak ada orang lain yang penting. Kita hampir tidak bisa berpikir atau bergerak. Kita merasa tersingkir dari semua orang dan sendirian dalam kabut ketidaknyataan, terperangkap di dunia kita yang hancur. Yang bisa kita lihat hanyalah orang yang menghancurkan hati kita, dan yang bisa kita rasakan hanyalah rasa sakit yang luar biasa.

Apa yang paling kita inginkan adalah agar rasa sakit itu mereda, berhenti begitu sakit, tetapi bukan itu yang diinginkan pikiran kita. Ketika hati kita hancur, pikiran kita memiliki agenda yang sangat berbeda dari yang kita lakukan. Akibatnya, itu akhirnya menipu kita dan memperburuk keadaan. Jika kita ingin berhenti menyakiti dan melanjutkan hidup, kita perlu tahu kapan tidak mempercayai apa yang dikatakan pikiran kita, lakukan beberapa cara berikut ini.

Menipu Pikiran Tentang Mantan Terbaik

Mantan kita adalah yang terbaik, satu-satunya. Pikiran kita akan mencoba mengingatkan kita tentang kualitas terbaik mantan kita. Gambar mereka yang terbaik akan muncul di kepala kita tanpa diminta. Namun, penggambaran orang yang menghancurkan hati kita yang tidak seimbang, tidak realistis, dan ideal ini hanya akan membuat rasa sakit yang kita rasakan semakin parah.

Jangan Hanya Mengingat Momen Manis

Hubungan itu membuat kita bahagia sepanjang waktu. Ada banyak momen yang membuat frustrasi, menjengkelkan, atau menyakitkan, dan kita harus mengingatnya juga.

Jangan Menghubungi Mantan

Jika kita hanya mengirim sms atau menghubungi mereka, kita akan merasa lebih baik. Dorongan untuk mengirim pesan teks, pesan, panggilan, atau email akan sangat kuat. Tetapi melakukan hal-hal itu hanya akan membuat kita merasa lebih putus asa dan membutuhkan, dan melukai harga diri kita.

Ceritakan Peristiwa yang Menyakitkan

Berbicara tentang perpisahan dengan semua teman kita akan meringankan rasa sakit kita. Tidak, membicarakan peristiwa yang menyakitkan secara emosional adalah wajar, bahkan berguna, jika kita melakukannya dengan cara pemecahan masalah, atau jika kita melakukannya untuk mendapatkan validasi emosional. Tetapi hanya membahas detail yang sama lagi dan lagi hanya akan membuat kita merasa lebih buruk.

Memahami Tentang Perpisahan

Kita harus tahu persis kenapa perpisahan itu terjadi. Memiliki pemahaman yang jelas tentang mengapa perpisahan terjadi sebenarnya berguna. Namun, sedikit dari kita yang pernah mendapatkan penjelasan yang jelas dan jujur ​​untuk hal-hal seperti itu. Mencoba masuk ke kepala mantan kita untuk memahami mengapa segala sesuatunya tidak berhasil adalah lubang kelinci. Lebih baik memilih memikirkan tentang dia bukan pasangan yang tidak tepat.

Bangkit dari rasa sakit memang tidaklah mudah, tetapi dirimu harus bisa melanjutkan hidup tanpa kekasih.

Cek Video di Bawah Ini

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading