Sukses

Lifestyle

Rindu Anak Perempuan kepada Ayahnya, Rindu Terdalam yang Pernah Ada

Fimela.com, Jakarta Membahas kisah dan cerita tentang ayah memang tak ada habisnya. Begitu banyak momen tak terlupakan yang kita miliki bersama ayah tercinta. Mulai dari momen paling bahagia hingga momen paling sedih. Setiap hal yang berkaitan dengan ayah selalu berkesan seperti tulisan kiriman Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba Share Your Stories November 2021 Surat untuk Ayah berikut ini.

***

Oleh: Nadya Nitasari

Pak, bagaimana kabarnya? Aku sangat rindu. Sudah 5 tahun lebih bapak pergi meninggalkan kami untuk selamanya, tapi sampai detik ini aku masih belum sanggup untuk melihat kembali foto-foto bapak. Masih teringat jelas saat-saat terakhir ketika bapak akan meninggalkan kami semua, sakit hatiku saat melihat bapak terbaring kesakitan di rumah sakit karena kondisi bapak yang semakin menurun. Masih teringat jelas saat kita saling meminta maaf dan bapak bilang besok adalah akhir dari dunia bapak, sesak sekali dada ini mendengarnya pak tapi aku harus menahan tangisku di depan bapak.

Sejujurnya saat itu aku ingin sekali mengungkapkan rasa sayang dan rasa terima kasihku kepada bapak untuk yang terakhir kali tapi aku tidak sanggup untuk mengatakannya. Aku takut air mataku tidak dapat terbendung lagi di depan bapak yang sedang terbaring lemah. Aku takut bapak jadi tidak tenang menghadapi sakitnya bapak. 

 

Semoga Kita Bisa Bertemu Kembali

Bapak tahu tidak, dulu di mataku bapak adalah sosok yang cuek karena jarang sekali bicara terhadap anak-anaknya, bahkan aku pernah berpikir kalau bapakku tidak perhatian. Tapi semakin aku dewasa aku mengerti ternyata bapakku adalah orang yang sangat perhatian.

Bapak ingat tidak, dulu bapak sering datang ke sekolahku untuk mengambilkan rapor dan menghadiri rapat orang tua murid padahal waktu itu mayoritas yang datang adalah ibu-ibu. Aku senang kalau bapak datang ke sekolah, karena waktu itu ada saja yang bilang padaku katanya bapakku rajin datang ke sekolah dan tidak malu. Aku ingat saat aku masih anak-anak bapak mengajariku naik sepeda, bapak pegangi sepedaku dari belakang sambil berlari kecil mengikuti arah sepedaku. Ingin kuulang lagi rasanya.

Terima kasih ya pak untuk semua yang sudah bapak korbankan dan perjuangkan untukku. Terima kasih atas kasih sayang yang tak pernah terucapkan tapi selalu engkau tunjukkan dengan tindakanmu. Terima kasih sudah mendidikku dengan cara terbaikmu. Maafkan aku karena belum bisa berbakti dan membahagiakanmu selama ini. Semoga kita bisa bertemu kembali di surga nanti ya, Pak. Aku sangat rindu bapak.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading