Sukses

Lifestyle

Bahaya! Tanda-Tanda Burnout yang Seringkali Tak Disadari

Fimela.com, Jakarta Kelelahan ekstrem, mudah tersinggung, kehilangan gairah? Waspada, itu mungkin tanda-tanda burnout! Burnout bukan sekadar lelah biasa, melainkan kelelahan emosional, fisik, dan mental akibat stres berkepanjangan. Seringkali, tanda-tandanya muncul perlahan dan mudah terlewatkan. Artikel ini akan mengupas tuntas tanda-tanda burnout yang seringkali tak disadari dan langkah-langkah tepat untuk mengatasinya.

Siapa pun bisa mengalami burnout, kapan pun, di mana pun, dan mengapa pun. Bagaimana burnout terjadi? Akumulasi stres pekerjaan yang tak terkelola, tekanan hidup, kurangnya dukungan, dan ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi menjadi pemicunya. Akibatnya, produktivitas menurun, kesehatan terganggu, dan hubungan sosial memburuk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui burnout sebagai fenomena terkait pekerjaan yang ditandai dengan kelelahan, jarak mental, dan sinisme. Gejalanya beragam, mulai dari fisik (kelelahan, sakit kepala, gangguan tidur) hingga emosional (apatis, mudah marah, depresi) dan perilaku (penurunan produktivitas, menunda-nunda pekerjaan).

Tanda-Tanda Burnout yang Seringkali Tak Disadari

Banyak tanda burnout yang seringkali dianggap sebagai hal biasa. Kelelahan yang terus-menerus, misalnya, seringkali diabaikan. Padahal, ini adalah salah satu tanda awal yang penting. Berikut beberapa tanda lainnya yang perlu diwaspadai:

  • Penurunan Produktivitas: Bukan hanya merasa lelah, tetapi juga mengalami penurunan kualitas dan kuantitas pekerjaan.
  • Sulit Fokus: Kesulitan berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas, bahkan hal-hal kecil.
  • Perubahan Pola Tidur: Insomnia atau tidur berlebihan, yang menunjukkan ketidakseimbangan hormonal dan mental.
  • Iritabilitas yang Meningkat: Mudah tersinggung, marah, dan sensitif terhadap hal-hal sepele.
  • Kehilangan Motivasi: Kehilangan minat dan semangat dalam pekerjaan, bahkan hobi.
  • Sikap Sinis: Sikap negatif dan sinis terhadap pekerjaan, rekan kerja, dan bahkan hidup.
  • Penarikan Diri: Menghindari interaksi sosial dan aktivitas yang biasanya dinikmati.
  • Masalah Fisik: Sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, dan penurunan daya tahan tubuh.

Jika Sahabat Fimela mengalami beberapa tanda di atas, jangan abaikan! Segera cari bantuan profesional.

Mengatasi Burnout

Mengatasi burnout membutuhkan pendekatan holistik. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Istirahat yang Cukup: Tidur yang cukup, liburan, dan waktu luang untuk memulihkan energi.
  • Kelola Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau deep breathing.
  • Tetapkan Batas: Batasi waktu kerja dan hindari membawa pekerjaan ke rumah.
  • Cari Dukungan: Berbicara dengan teman, keluarga, atau terapis untuk mendapatkan dukungan emosional.
  • Perhatikan Kesehatan Fisik: Makan makanan sehat, olahraga teratur, dan minum cukup air.
  • Ubah Perspektif: Cari sisi positif dalam pekerjaan dan fokus pada pencapaian.
  • Cari Bantuan Profesional: Jika gejala burnout memburuk, segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater.

Ingat, burnout bukanlah tanda kelemahan, tetapi sinyal bahwa tubuh dan pikiran membutuhkan perhatian. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan memprioritaskan kesejahteraan diri sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading