Sukses

Lifestyle

Kuat tapi Tak Terlihat: Inilah 4 Perjuangan Orang yang Paling Cerdas Secara Emosional

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, Kecerdasan emosional sering dibicarakan seperti tipe kepribadian atau kotak yang harus dicentang pada daftar tugas pengembangan diri. Namun, mari kita perjelas terlebih dahulu, itu bukanlah sesuatu yang kamu miliki. Kecerdasan emosional adalah perilaku, yang berarti tentang sesuatu yang dipraktikkan, perbaiki, dan kembangkan secara bertahap dan berulang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh sebab itu, mulai sekarang mari kita hadapi kenyataan, tidak ada seorang pun yang memiliki kecerdasan emosional yang sempurna sepanjang waktu.

Apabila berupaya menunjukkan perilaku yang cerdas secara emosional, katakanlah seperti mencoba kesadaran diri, empati, dan mengelola emosi dengan hati-hati, kamu akan segera menyadari bahwa hal itu disertai dengan berbagai tantangan. Perjuangan ini tidak membuat upaya tersebut menjadi kurang berharga, tetapi justru menyoroti betapa besar dampak perilaku ini terhadap hubungan, pertumbuhan pribadi, karier dan kesuksesan akademis, serta dunia di sekitar.

Jika kamu berkomitmen untuk menunjukkan kecerdasan emosional, berikut adalah beberapa perjuangan yang mungkin akan dihadapi sebagai sebuah keharusan mempertahankannya yang sudah dirangkum dari yourtango.com. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini dengan seksama!

1. Mereka Menangkap Emosi yang Tidak Pernah Terucapkan

Contoh: Selama rapat kerja, kamu merasakan kegelisahan seorang rekan kerja meskipun ia tersenyum sopan. Lalu dengan gerakan cepat memeriksanya kemudian dan mendapati bahwa ia sedang stres menghadapi tenggat waktu yang semakin dekat.

Kemampuan untuk membaca arus bawah emosional inilah yang memperjelas kamu memperhatikan hal-hal yang tidak diperhatikan orang lain. Meskipun terkadang hal ini terasa berat, hal ini juga bisa membantu menciptakan ruang di mana orang lain merasa diperhatikan dan didukung.

 2. Mereka Terlalu Menganalisis Interaksi Sosial

Contoh: Setelah makan malam santai bersama teman, kamu terjaga sambil mengingat kembali momen saat melontarkan lelucon, sambil bertanya-tanya apakah lelucon itu mungkin disalahartikan atau tidak, sehingga timbulah rasa tidak nyaman dan takut. 

Kesadaran diri membantu merenungkan bagaimana tindakan kamu memengaruhi orang lain. Meskipun mudah untuk berpikir berlebihan, introspeksi ini sering kali mengarah pada pertumbuhan pribadi dan hubungan yang lebih kuat.

3. Mereka Mencari Kedalaman dalam Hubungan

Contoh: Obrolan ringan yang ada di acara networking terasa seperti mencabut gigi. Kamu lebih suka melakukan satu percakapan yang bermakna daripada puluhan percakapan yang dangkal dan tak berujung.

Orang yang cerdas secara emosional sering kali mendambakan keaslian daripada hubungan yang dangkal, sebagaimana didukung oleh sebuah penelitian dalam Journal of Humanistic Psychology. Meskipun hal ini mungkin berarti lebih sedikit persahabatan, persahabatan yang kamu jalin akan sangat memuaskan.

4. Mereka Mengambil Peran sebagai Pembawa Perdamaian

Contoh: Saat makan malam liburan bersama keluarga, ketegangan meningkat karena perbedaan pendapat politik, dan kamu mendapati diri untuk mengarahkan pembicaraan kembali ke posisi netral agar tidak merusak kebersamaan saat liburan. 

Ketika kamu mempraktikkan kecerdasan emosional, sering kali kamu akan mengambil tanggung jawab untuk memediasi konflik. Hal itu dapat melelahkan, tetapi juga menumbuhkan pemahaman dan menjaga hubungan tetap utuh.

Itulah 4 erjuangan yang diam-diam dihadapi oleh mereka yang cerdas secara emosional. Meski terlihat kuat dan tenang, bukan berarti tanpa beban. Jadi, apakah kamu salah satunya?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading