Fimela.com, Jakarta Pertemanan sering kali dianggap sebagai salah satu hubungan paling stabil dan abadi dalam hidup. Namun, tidak semua hubungan pertemanan membawa dampak positif. Ada kalanya seseorang justru merasa terkuras secara emosional, kehilangan diri sendiri, atau terus menerus disakiti oleh orang yang disebut teman. Dalam situasi seperti ini, menjaga jarak atau bahkan mengakhiri hubungan pertemanan bisa menjadi pilihan terbaik.
Sayangnya, keputusan untuk memutuskan hubungan dengan teman kerap dianggap egois atau kejam. Padahal, dalam realitas kehidupan, menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi jauh lebih penting daripada mempertahankan hubungan yang sudah tidak sehat. Tidak ada aturan yang mengharuskan seseorang tetap bertahan dalam hubungan yang menyakitkan hanya demi menjaga perasaan orang lain.
Jika kamu pernah merasa bersalah karena harus menghindari atau bahkan cut off teman sendiri, artikel ini akan membantumu memahami bahwa itu bukanlah keputusan yang salah. Berikut lima alasan kuat yang bisa menjadi pertimbanganmu:
Advertisement
Advertisement
Teman yang Tidak Menghargai
Jika seseorang yang kamu anggap teman justru sering merendahkanmu, menyindir, atau membuatmu merasa tidak cukup baik, itu bukanlah bentuk kedekatan yang sehat. Hubungan yang sehat harus saling menghargai, bukan menyakiti dengan dalih "bercanda". Terus berada di dekat orang seperti ini hanya akan membuat harga dirimu tergerus perlahan.
Hubungan yang Hanya Satu Arah
Pernah merasa kamu selalu hadir untuknya, tapi dia tidak pernah ada saat kamu butuh? Pertemanan seharusnya berjalan dua arah. Jika kamu terus-menerus menjadi satu-satunya pihak yang berusaha, mungkin saatnya berhenti. Memaksakan hubungan satu arah hanya akan membuatmu merasa lelah secara emosional.
Advertisement
Sering Menyebarkan Energi Negatif
Ada tipe teman yang selalu membawa drama, suka bergosip, atau menebarkan kecemasan berlebihan. Meskipun awalnya kamu mencoba memahami, namun jika itu terus-menerus terjadi, efeknya bisa buruk bagi kesehatan mentalmu. Kamu berhak memilih lingkungan yang lebih damai dan suportif.
Tidak Mendukung Perkembanganmu
Seorang teman sejati seharusnya mendukung impian dan pertumbuhanmu. Namun, jika dia justru merasa terancam saat kamu sukses atau malah menjatuhkanmu saat kamu mencoba berkembang, itu tandanya dia tidak benar-benar ingin yang terbaik untukmu. Menjauh dari orang yang menghambat perkembanganmu adalah bentuk cinta pada diri sendiri.
Advertisement
Membuatmu Merasa Bersalah Terus-Menerus
Teman yang manipulatif sering kali membuatmu merasa bersalah atas hal-hal yang bahkan bukan tanggung jawabmu. Mereka mungkin memelintir fakta, playing victim, atau mengontrol dengan emosi. Jika kamu merasa harus terus-menerus minta maaf tanpa alasan jelas, ini saatnya mengevaluasi ulang hubungan tersebut.
Memutuskan hubungan pertemanan memang tidak mudah, tapi kadang itu adalah langkah yang perlu diambil demi kebaikan diri sendiri. Tidak semua orang yang pernah dekat denganmu pantas untuk terus ada dalam hidupmu. Memilih lingkungan yang sehat dan suportif bukan bentuk pengkhianatan, melainkan keberanian untuk mencintai dan menghormati dirimu sendiri.