Sukses

Lifestyle

6 Cara Decluttering Barang yang Efisien di Rumah Agar Hidup Lebih Tenang

ringkasan

  • Decluttering adalah proses menyingkirkan barang tak terpakai untuk menciptakan ruang rapi dan fungsional, mengurangi stres, serta meningkatkan produktivitas.
  • Berbagai metode efisien seperti KonMari, Empat Kotak, Aturan 6 Bulan, atau Aturan Satu Masuk Satu Keluar dapat membantu memilah barang berdasarkan nilai dan kebutuhan.
  • Konsistensi melalui jadwal rutin, melibatkan keluarga, dan tidak membeli wadah sebelum memilah adalah kunci keberhasilan decluttering jangka panjang agar rumah tetap terorganisir.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, apakah rumah Anda terasa sumpek dan berantakan? Proses barang adalah solusi tepat untuk menciptakan hunian yang lebih rapi, terorganisir, dan menyenangkan. Ini bukan sekadar merapikan, melainkan tindakan menyortir dan menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi terpakai atau tidak dibutuhkan, sehingga hanya menyisakan hal-hal yang benar-benar bermanfaat dan memiliki nilai.

Kegiatan ini berfokus pada fungsi dan nilai barang yang Anda miliki, berbeda dengan sekadar beberes biasa. Dengan menyingkirkan barang yang tidak memercikkan kebahagiaan, Anda dapat merasakan dampak positif yang signifikan pada kesejahteraan mental dan fisik.

Lantas, bagaimana agar hasilnya maksimal dan bertahan lama? Mari kita selami berbagai metode dan tips praktis yang bisa Anda terapkan untuk mengubah rumah menjadi oase ketenangan.

Manfaat Luar Biasa dari Decluttering Barang yang Efisien

Melakukan decluttering secara efisien dapat memberikan berbagai manfaat yang tidak hanya terlihat secara fisik, tetapi juga dirasakan secara mental. Lingkungan yang tertata rapi akan memengaruhi suasana hati dan produktivitas Anda sehari-hari.

Pertama, decluttering mampu mengurangi stres dan kecemasan. Lingkungan yang berantakan seringkali membuat otak sulit fokus dan meningkatkan rasa cemas, sementara ruangan yang penuh barang dapat memicu perasaan stres. Dengan rumah yang lebih tertata, pikiran pun terasa lebih ringan dan tenang, seperti yang diungkapkan oleh EF.co.id.

Kedua, aktivitas ini meningkatkan produktivitas dan fokus. Ruangan yang rapi membantu meningkatkan efisiensi kerja karena waktu tidak terbuang untuk mencari barang yang terselip di antara tumpukan yang jarang digunakan. Paxel.co menjelaskan bahwa menyortir barang yang dibutuhkan saja akan memudahkan Anda menemukan apa yang dicari.

Ketiga, decluttering menciptakan ruang yang lebih luas dan nyaman. Barang yang berkurang akan menyisakan lebih banyak ruang, membuat ruangan terkesan lebih lega dan leluasa untuk bergerak. Orami.co.id menyebutkan bahwa mengurangi jumlah barang dan kekacauan dapat memberikan ruang fisik yang dimanfaatkan lebih baik.

Terakhir, proses ini juga membantu Anda belajar hemat dan lebih bijak dalam membeli barang. Kegiatan decluttering dapat menyadarkan Anda akan nilai dan fungsi sebenarnya dari suatu barang, sehingga Anda tidak mudah konsumtif saat berbelanja. Ini adalah langkah menuju gaya hidup yang lebih minimalis dan berkelanjutan.

Metode Decluttering Barang yang Efisien untuk Hunian Impian

Ada beberapa metode teruji yang dapat Anda terapkan untuk melakukan Setiap metode memiliki pendekatan unik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

1. Metode KonMari: Memercikkan Kebahagiaan

Metode KonMari dikembangkan oleh ikon minimalis asal Jepang, Marie Kondo. Pendekatan ini menyarankan untuk merapikan barang berdasarkan kategori, bukan berdasarkan ruangan, dimulai dari pakaian, buku, dokumen, komono (barang-barang lain-lain), dan terakhir barang-barang sentimental. Waste4change.com menjelaskan urutan kategori ini secara rinci.

Kunci utama metode KonMari adalah memegang setiap barang dan bertanya pada diri sendiri apakah barang tersebut "memercikkan kebahagiaan" (spark joy). Jika tidak, barang tersebut harus dilepaskan dengan rasa terima kasih atas fungsinya, seperti yang ditekankan oleh digitalmama.id.

2. Metode Empat Kotak: Memilah dengan Jelas

Metode ini melibatkan penggunaan empat kotak dengan label berbeda: "Simpan", "Donasi", "Jual", dan "Buang". Kotak "Simpan" untuk barang yang masih dibutuhkan, "Donasi" untuk barang layak pakai yang tidak lagi digunakan, "Jual" untuk barang bernilai, dan "Buang" untuk barang rusak. Kompas.com merekomendasikan sistem ini untuk memilah barang secara efektif.

Setelah memilah, pastikan untuk segera memproses isi kotak-kotak tersebut agar tidak menumpuk kembali. Tindakan cepat ini penting untuk menjaga momentum decluttering Anda.

3. Aturan 6 Bulan atau 1 Tahun: Uji Waktu

Jika Anda ragu apakah suatu barang masih layak disimpan, terapkan aturan ini: jika barang tersebut tidak digunakan dalam 6 bulan atau 1 tahun terakhir, kemungkinan besar Anda tidak akan membutuhkannya di masa depan. Barang-barang ini dapat dipisahkan untuk didonasikan atau dijual, sesuai saran dari Kompas.com.

Aturan ini membantu Anda membuat keputusan objektif dan menghindari penumpukan barang yang sebenarnya tidak memiliki fungsi aktif dalam hidup Anda.

4. Aturan "Satu Masuk, Satu Keluar": Mencegah Penumpukan

Untuk mencegah penumpukan barang, terapkan aturan "Satu Masuk, Satu Keluar". Setiap kali ada barang baru yang masuk ke rumah, keluarkan satu barang lama yang sudah tidak diperlukan. Merdeka.com menjelaskan bahwa cara ini sangat efektif untuk menjaga jumlah barang tetap terkendali dan mendorong Anda lebih bijak dalam membeli.

Metode ini membantu menjaga keseimbangan dan memastikan bahwa rumah Anda tidak kembali berantakan setelah proses decluttering.

5. Mulai dari Area Kecil: Langkah Bertahap

Jika merasa kewalahan, mulailah decluttering dari area yang paling sering digunakan atau area kecil, seperti laci, rak, atau satu sudut ruangan. Menyelesaikan area kecil akan memberikan kepuasan dan motivasi untuk melanjutkan ke area yang lebih besar. Kompas.com menyarankan untuk melakukan ini secara bertahap agar tidak merasa terbebani.

Pendekatan bertahap ini membuat proses decluttering terasa lebih mudah dikelola dan tidak menakutkan.

6. Metode 10/10 atau Tantangan 12-12-12: Target Terukur

Metode 10/10 menekankan untuk memilih 10 barang untuk dibuang dan 10 barang untuk disimpan setiap kali melakukan decluttering, membantu mengurangi jumlah barang secara bertahap, seperti dijelaskan oleh Waste4change.com. Sementara itu, Tantangan 12-12-12 adalah menemukan 12 barang untuk dibuang, 12 untuk didonasikan, dan 12 untuk dikembalikan ke tempatnya, sebuah target yang terukur untuk memulai.

Tips Praktis untuk Decluttering Barang yang Berkesinambungan

Agar rumah tetap rapi dan bebas dari kekacauan setelah decluttering, penting untuk menjadikannya kebiasaan rutin. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menjaga momentum dan hasil decluttering Anda.

Pertama, buat jadwal rutin. Decluttering sebaiknya dilakukan secara berkala, bukan hanya sekali saja. Anda bisa menjadwalkan sesi mingguan atau bulanan untuk memastikan barang-barang tetap terkendali. Beberapa area seperti meja kerja atau meja makan mungkin memerlukan pembersihan harian. Kompas.com menekankan pentingnya rutinitas ini.

Kedua, jangan ragu menyingkirkan barang. Menyortir dan menyingkirkan barang adalah tantangan tersendiri, namun pastikan Anda tidak ragu untuk melepaskan barang yang jarang atau tidak digunakan. Paxel.co mengingatkan bahwa keberanian untuk menyingkirkan adalah kunci utama.

Ketiga, libatkan anggota keluarga. Ajak seluruh anggota keluarga untuk ikut serta dan jadikan decluttering sebagai bagian dari rutinitas menjaga kebersihan rumah. Berbincang dengan mereka tentang pentingnya aktivitas ini dapat membantu menumbuhkan kesadaran bersama.

Keempat, hindari membeli wadah atau pengatur sebelum memilah. Jangan terburu-buru membeli keranjang atau wadah penyimpanan sebelum proses decluttering selesai. Hal ini berisiko mengatur barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Becomingminimalist.com menyarankan untuk memilah terlebih dahulu, baru kemudian membeli wadah yang sesuai untuk barang yang tersisa.

Dengan menerapkan tips ini secara konsisten,  akan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup Anda, menciptakan lingkungan yang selalu nyaman dan terorganisir.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading