Sukses

Lifestyle

Penyebab Psikologis Mudah Overthinking yang Perlu Diketahui

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa pikiran berputar terus meski masalahnya sebenarnya tidak rumit? Kondisi ini dikenal sebagai overthinking dan sering dialami banyak orang tanpa disadari. Jika berlangsung lama, hal ini membuat mental terasa lelah dan sulit fokus.

Overthinking bukan hanya tentang memikirkan sesuatu secara berlebihan, tetapi juga cara otak merespons tekanan emosional. Ketika terlalu waspada terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi, pikiran menjadi semakin kacau. Situasi kecil pun berubah menjadi beban yang terasa besar.

Memahami penyebab overthinking adalah langkah penting untuk meredakan pikiran yang tidak terkendali. Dengan mengenali pola tersebut, kamu bisa mulai mencari cara untuk menenangkan diri. Pikiran yang lebih tenang membantu kamu mengambil keputusan dengan lebih jernih.

Penyebab Kenapa Kita Mudah Overthinking

Overthinking sering muncul akibat rasa takut membuat kesalahan atau dinilai buruk oleh orang lain. Ketika kamu merasa harus selalu benar dan sempurna, otak otomatis mencari kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Alih-alih membuatmu lebih siap, pikiran justru terjebak dalam kekhawatiran yang berlebihan.

Pengalaman masa lalu yang belum sembuh juga dapat mendorong seseorang menjadi lebih mudah overthinking. Luka emosional yang belum terselesaikan membuat otak tetap waspada terhadap situasi yang mirip dengan masa lalu. Tanpa disadari, kamu memikirkan kemungkinan terburuk hanya karena ingin menghindari rasa sakit yang sama.

Selain itu, kurangnya kepercayaan diri membuat pikiran semakin mudah berlebihan. Ketika kamu meragukan kemampuan atau keputusan sendiri, hal kecil pun terasa menakutkan. Keraguan inilah yang membuat kamu terus mempertanyakan pilihanmu, hingga pikiran berputar tanpa akhir.

Cara Mengurangi Overthinking

Langkah pertama untuk mengurangi overthinking adalah fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Dengan memindahkan perhatian dari hal yang tidak pasti ke tindakan nyata, pikiran akan terasa lebih ringan. Kamu juga bisa mulai dengan melatih pernapasan atau melakukan grounding agar tubuh dan pikiran kembali stabil.

Cara lain yang efektif adalah menuliskan isi pikiranmu agar tidak lagi berputar dalam kepala. Ketika pikiran dicatat, kamu dapat melihat situasinya dengan lebih objektif dan menemukan mana yang perlu dikhawatirkan dan mana yang tidak. Kebiasaan ini membantu mengurangi tumpukan kecemasan yang tidak penting.

Terakhir, belajar menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna dapat membantu meredakan overthinking secara signifikan. Menurunkan standar yang terlalu tinggi membuat kamu lebih fleksibel dalam menghadapi hasil apa pun. Semakin kamu menerima ketidaksempurnaan, semakin mudah bagi pikiran untuk tetap tenang.

Overthinking memang wajar terjadi, tetapi tidak boleh dibiarkan menguasai hidup. Dengan memahami penyebab dan mempraktikkan cara menguranginya, kamu bisa mengelola pikiran dengan lebih tenang dan jernih. Ketika pikiran lebih teratur, hidup pun terasa lebih ringan dan stabil.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading