Sukses

Entertainment

Editor Says: Rekayasa Tubuh dan Nilai Kecantikan Artis

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini muncul kabar dari Nita Thalia. Penyanyi berusia 35 tahun itu mengalami kelumpuhan syaraf pada wajahnya atau yang disebut penyakit bell’s palsy. Sebagian wajah Nita kaku dan tak bisa membuka mulutnya, bahkan tertawa sekalipun.

Apa yang diungkapkan Nita merupakan harga yang harus dibayar dari apa yang dilakukannya beberapa waktu lalu. Hal tersebut lantaran efek perawatan yang sempat dijalaninya seperti tanam benang hingga botox pada wajahnya. Seperti diketahui, ia sempat menjalani operasi plastik untuk perubahan bentuk wajahnya.

Nita Thalia (Nurwahyunan/bintang.com)

Demi kesembuhan, Nita disarankan menjalani terapi dengan disinari selama setengah jam, lalu disetrum di tujuh titik tubuh dan itu lumayan sakit. Setelah itu, ia menjalani pemijatan.

Apa yang terjadi pada Nita Thalia sebenarnya tak sedramatis yang dialami artis senior Mpok Atiek.  Artis senior itu malah pernah menjalani 16 kali operasi pengangkatan silikon yang ada pada wajahnya. Ia menjalani proses operasi di dagu, bibir, kelopak mata, dan hidung.

"Setelah berkonsultasi dengan dokter bedah, dikatakan ini harus diangkat, karena berbahaya enggak berani sebenarnya tapi itu harus. Pas 15 tahun pemakaian sebenarnya sudah merasa aneh, dan ini sudah 16 kali operasi karena sudah bengkak dan merah," katanya, seperti dilansir Liputan6.com, 19 November 2013.

Cynthiara Alona (Ruswanto/Bintang.com)

Beragam alasan disampaikan mengapa mereka tergiur operasi plastik, salah satunya Cynthiara Alona. Ia ingin penampilannya bisa lebih cantik dan aduhai. Namun, ia menampik jika dituding tak bersyukur nikmat dari Tuhan.

"Saya mensyukuri anugerah Tuhan, tapi saya memperbaiki supaya lebih cantik lagi, kan enggak salah juga. Saya enggak mau kalah saing dengan ABG-ABG," ucap Cynthiara sembari tertawa pada 11 November 2015 lalu.

'Body Capital'

Tubuh memang menjadi pusat perhatian tiap orang, terlebih para selebriti. Mereka berusaha untuk tampil cantik, meski ada kalanya mengundang risiko. Perempuan ibarat mannequin atau boneka yang harus sempurna, tak boleh keriput, lemak berlebih, tak berkomedo, berhidung mancung, langsing, berleher jenjang, berkaki indah, muda, dan segar.

Ibu dua anak yang juga mantan model ini ingin memecahkan rekor dunia untuk kaki terpanjang di dunia. (Via: mirror.co.uk)

Citra seperti itu yang mampu meningkatkan daya tawar dalam masyarakat konsumer. Pencitraan dapat menaikkan atau menurunkan nilai tawar seorang dengan yang dimiliki atau tidaknya citra-citra tersebut yang dianggap bernilai sehingga memiliki nilai tambah terhadap seseorang.

Hal tersebut sejalan dengan konsep dari sosiolog asal Perancis, Pierre Bourdieu, tentang 'body capital' atau ‘modal tubuh’. Artinya, aset-aset fisik tertentu berguna sebagai modal yang dapat ditukar untuk mendapatkan keuntungan.

Natalie jalan kaki setiap hari berat badannya turun. (Foto: Good Housekeeping)

Oleh karena itu, banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaiki penampilan agar dapat mencapai citra tubuh yang ideal. Usaha-usaha tersebut dianggap sebagai investasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan berlaku pada kelas sosial tertentu.
Cerita Nita Thalia, Mpok Atiek, Cynthiara Alona, hanya sekadar contoh dari banyak artis yang berusaha melakukan tindakan 'mempercantik diri'.

Tindakan yang tak jarang mengundang risiko dari sebuah upaya, meminjam istilah Anthony Synnott, ‘rekayasa tubuh’ demi kecantikan. Selain kemampuan, kecantikan memang seperti hukum tak tertulis yang dibutuhkan dalam industri hiburan.

 

Komarudin

 

Editor Kanal Celeb

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading