Sukses

Entertainment

Yuni Shara Sedih Proses Pembangunan Sekolah Miliknya Harus Tertunda Karena Virus Corona

Fimela.com, Jakarta Yuni Shara saat ini tengah membangun kebahagiaannya dengan berusaha mewujudkan pembangunan sekolah anak usia dini di kampung halamannya, Batu, Malang, Jawa Timur. Sayangnya, akibat virus Corona, pembangunannya pun terpaksa tertunda guna mengurangi risiko bagi para pekerjanya.

"Saya lagi bikin sekolah paud, sekolah lantai 3, Jadi kan tukang saya banyak banget jadi saya minta bisa diliburkan karena juga nggak mungkin masih memperkerjakan," kata Yuni Shara melalui sambungan telepon, belum lama ini.

Yuni Shara pun menuturkan, ada kemungkinan niatannya untuk bisa merayakan Hari Proklamasi bersama anak-anak muridnya di gedung sekolah yang baru pun bisa jadi tak terealisasi.

"Saya janji sama anak murid saya tanggal 17 Agustus (2020) kita sudah bisa upacara ditempat sendiri, sekolah sendiri, selama ini kan saya masih ngontrak sekolahnya. Saya rasa 7 tahun ini udah selesai, kita bisa upacara 17 Agustusan di sekolah yang baru, ternyata setelah kondisinya kaya begini terganggu juga (pembangunannya)," lanjut Yuni Shara.

Dilema Nasib Pekerja

Tak hanya soal impiannya yang ingin merayakan Hari Proklamasi di gedung sekolah yang baru, Yuni Shara juga memikirkan para pekerja harian yang selama ini membantunya dalam proses pembangunan sekolah tersebut. Namun, untuk kepentingan bersama, ia pun memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan sekolah tersebut.

"Sebenarnya saya dilema juga, satu sisi saya pengin sekolah itu (cepat rampung), ini mereka (pekerja) juga butuh makan, tapi saya juga takut kenapa-kenapa sama mereka, kerjanya kan pasti keringetan, ini, itu, jadi saya nggak pengin terjadi kayak gitu, tapi mereka butuh karena kerja harian. Akhirnya tukang-tukang sementara waktu di stop dulu jadinya pelan-pelan, bertahap semuanya, kalau misalnya diteruskan juga itu kerjanya kayak gitu, gimana ya?," tuturnya.

Yakin Dengan Janji Tuhan

Memang tekad Yuni Shara yang tetap bulat untuk merampungkan pembangunan sekolahnya saat ini masih terhambat situasi dan kondisi. Namun, secara niat, ia masih terus memegang teguh janjinya untuk memfasilitasi anak-anak kurang mampu di daerahnya untuk tetap bisa mengakses pendidikan.

Ia yakin, meski berjuang sendiri dalam hal pembiayaannya, namun niatannya itu bisa mendapat bantuan dari Tuhan yang terus memberikan rejekinya dari berbagai arah.

"Saya berpikir selalu baik, bahwa Tuhan akan mencukupkan rezeki saya, tapi saya nggak ngerti kan caranya, karena udah janjinya begitu. Karena sekolah saya kan non profit, buat orang susah. Kadang sekolahnya itu cuma bayar pakai sayur, karena bayarnya cuman Rp3.500, sementara saya bikin sekolah mereka itu bagus banget karena saya pengin sekolah untuk orang susah biar tambah banyak dan nampung lebih banyak, jadi bisa manfaat. Jadinya saya juga cari-cari masalah," terangnya.

"Saya punya Youtube, mudah-mudahan ada manfaatnya. Jadi saya itu bilang ke temen saya, saya masih belajar karena saya juga cuma sekadarnya bikinnya. Di bantuin editing, itu pun jarak jauh, nggak bisa sama-sama bikinnya. Siapa tau kalau ada hasilnya, saya pakai buat sekolahan," pungkasnya.

Saksikan Video Menarik Berikut

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading