Sukses

Parenting

Mengharukan, Pria Ini Menghabiskan 24 Tahun Untuk Membayar Hutang Pengobatan Istrinya

Di dunia ini tak ada hal yang lebih berharga daripada kesehatan. Tetapi, ada hal lain yang juga tak kalah berharga, yaitu cinta dan kasih sayang. Seperti kisah suami-istri asal China ini.

Dilansir oleh metro.co.uk, Mei Guanghan (66 tahun) meminjam uang ke bank sebanyak 67 juta yen atau sekitar Rp. 756 juta untuk membayar biaya pengobatan istrinya, Ren Chun'ai yang mengalami koma setelah kecelakaan yang terjadi antara dirinya dengan sebuah traktor. Ren Chun'ai sedang mengendarai traktor dari desanya saat sebuah traktor lainnya tiba-tiba kehilangan kendali dan mengakibatkan kecelakaan yang sangat parah.

Biaya pengobatan untuk menyelamatkan nyawa Ren Chun'ai sangatlah besar. Guanghan yang bingung bagaimana cara untuk melunasi hutang untuk pengobatan istrinya, mengunjungi pintu demi pintu rumah tetangga untuk mengumpulkan uang. Ia mencatat uang sumbangan yang diberikan oleh tetangga-tetangga dan orang-orang asing yang dijumpainya dalam sebuah buku berwarna cokelat.

Foto: copyright metro.co.uk

Guanghan mengatakan pada para donatur, "Suatu hari aku akan kembali, mengetuk pintu Anda dan mengembalikan uang Anda." Dan apa yang dikatakan olehnya ternyata benar. Setelah 24 tahun, Guanghan akhirnya dapat melunasi hutangnya kepada para tetangganya. Dari sekian banyak orang yang tercatat dalam bukunya, hanya 4 keluarga yang tidak dapat ditemuinya karena telah pindah rumah dan tidak dapat dihubungi kembali.

Selama 15 tahun setelah kejadian kecelakaan sang istri, petani asal provinsi Zhejiang ini hidup dalam kemiskinan. Rumahnya hanya memiliki 1 kamar dan tidak memiliki furnitur lain selain tempat tidur sang istri dan kursi. Untuk makan sehari-hari pun, mereka kesulitan. Dengan susah payah ia menabung uang dan saat ia memiliki uang lebih, uang tersebut digunakan untuk membayar hutangnya.

Guanghan menghabiskan hari-harinya dengan merawat sang istri yang lumpuh dari pinggang ke bawah setelah kecelakaan itu. Ia bangun lebih awal untuk memandikan dan menyuapi sang istri makan. Sekalipun kemiskinan melingkupi keluarga ini, tetapi kisah Guanghan ini mengajarkan pada kita, seperti inilah seharusnya janji ditepati bukan?

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading