Sukses

Parenting

Jerit Tangis Bocah Yang Jarinya Terjepit Kaca, Beruntung Dia Tidak Terluka

Anak-anak selalu penasaran dengan hal-hal baru. Kadang, mereka belum tahu apa bahaya yang bisa terjadi. Kejadian tangan terjepit pintu, kaki terjepit eskalator dan sebagainya sangat sering terjadi pada anak-anak. Tidak jarang, kejadian itu mengakibatkan luka serius dan membuat anak trauma.

Kejadian tangan anak yang terjepit kembali terjadi, kali ini dialami oleh seorang anak laki-laki dari provinsi Anhui, China. Dalam video di bawah ini, Anda bisa melihat bahwa anak tersebut meletakkan jarinya di belakang pintu bank yang sedang terbuka. Saat pintu tertutup, otomatis membuat jari-jari anak itu terjepit dan tidak bisa dilepaskan.

Video: copyright youtube.com/NewsNowTime

Beberapa orang dewasa langsung menghampiri anak itu, namun tidak ada yang bisa dilakukan. Jika jari anak itu ditarik paksa, ditakutkan akan membuat luka parah. Tampak seorang wanita berbaju orange dalam video tersebut, diduga wanita itu adalah ibu sang bocah.

Karena tidak ingin terjadi hal-hal yang buruk, pihak bank segera memanggil petugas pemadam kebakaran. Beruntung, anak laki-laki itu tidak panik dan tidak berontak selama jarinya terjepit. Namun, saat petugas pemadam kebakaran akan memecahkan kaca depan bank, anak itu tampak ketakutan dan menjerit histeris.

Jari tangan sampai membiru | Foto: copyright dailymail.co.uk

Keputusan untuk memecahkan kaca bank memang tepat, karena walau anak ini menjerit takut, jari-jarinya sudah bebas. Ibu anak tersebut langsung menggendong sang bocah keluar dari bank. Syukurlah, anak ini tidak mengalami luka serius.

Bagi Anda para orang tua, selalu awasi anak-anak Anda. Tempat-tempat yang dianggap aman justru seringkali menyimpan bahaya. Ajari juga anak Anda untuk tidak menyentuh atau melakukan aksi tertentu yang bisa membahayakan dirinya. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk semakin waspada.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading