Sukses

Parenting

Parenting Islami, Ini dia 8 Cara Mendidik Anak Menurut Ajaran Islam

Fimela.com, Jakarta Tak bisa kita pungkiri lagi, anak merupakan anugerah terbaik bagi setiap orangtua. Namun di samping itu, anak menjadi amanah bagi orangtua yang berkewajiban mendidik anaknya dengan metode parenting tepat. Hal ini menjadi hal penting agar tumbuh menjadi anak dengan akhlakul karimah.

Meski setiap orangtua memiliki konsep parenting tersendiri dalam mendidik anak, namun bagi para orangtua muslim, penting untuk mengetahui parenting Islami sebagai langkah untuk mendidik anak menurut Islam.

Menerapkan parenting Islami memang tidaklah mudah, para orangtua harus memiliki kesabaran, ketelatenan, dan pola asuh yang tepat agar si kecil tumbuh dengan nilai-nilai Islam yang kuat.

Dengan begitu, harapan akan sang buah hati yang tumbuh menjadi anak sholeh atau sholehah tentu dapat terwujud. Perlu diketahui, pada dasarnya parenting Islami menerapkan pola asuh yang mengikuti tuntutan Al-Qur'an dan Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini 8 tips parenting dan cara mendidik anak menurut Islam, yang telah Fimela rangkum dari berbagai sumber.

1. Tidak memisahkan anak dengan ibunya

Pada dasarnya seorang ibu memiliki ikatan batin yang kuat dengan anak. Seorang ibu menjadi pendidikan pertama si kecil. Karena itu, jangan pernah memisahkan keduanya.

Hal ini juga disampaikan dalam suatu hadits riwayat Abu Ayyub yang mengatakan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa yang memisahkan antara seorang ibu dan anaknya, niscaya Allah akan memisahkan antara dia dan orang-orang yang dicintainya pada hari kiamat."

2. Berlaku adil, tidak pilih-pilih kasih

Berlaku adil kepada sesama anak menjadi satu hal yang penting. Karena, perilaku pilih kasih ini nantinya bisa berdampak untuk si kecil sampai ia dewasa nanti. Buah hati mu akan merasa tidak disayangi orang tuanya, merasa tidak berharga, dan terus membandingkan dirinya sendiri dengan teman-temannya.

Larangan perilaku pilih kasih ini juga terdapat dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda "Bertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adil lah kamu di antara anak-anakmu."Perlu Anda ketahui, setiap anak memiliki keistimewaan dan rezekinya masing-masing. Oleh sebab itu, jangan membeda-bedakan anak baik dari jenis kelaminnya atau bahkan bakatnya ya.

3. Mendidik dengan kebaikan dan kasih sayang

Rasulllah SAW dikenal sebagai sosok penuh kasih kayang kepada orang-orang di sekitarnya, terutama pada anak-anaknya. Dalam sebuah riwayat Abdullah bin Shaddad dikatakan bahwa, ketika Rasul sedang salat dan bersujud, seorang anak menaiki punggung Rasul, dan dibiarkan. Bahkan, Rasul sangat lama bersujud menunggu sang anak turun dengan sendirinya.

Rasul telah mengajarkan kita, bahwa sifat dasar seorang anak adalah bermain. Karena itu, sudah sewajarnya jika mereka berbuat demikian. Rasul tidak menghentikan mereka, karena bermain menjadi suatu hal yang penting untuk perkembangan sang buah hati.

Karena itu, anak harus di didik dengan konsep parenting berdasarkan kasih sayang. Jangan memarahi mereka ketika berbuat salah, berilah penjelasan dengan kasih sayang, sesuai yang dilakukan oleh Nabu Muhammad SAW.

 

4. Memperkenalkan dasar-dasar Islam sejak dini

Cara mendidik anak secara Islami dilanjutkan dengan mengajarkannya dasar-dasar Islam. Hal ini dilakukan guna menanamkan rasa cintanya pada Islam dan Allah SWT.

Seperti dalam hadits dari Ibnu Abbas, “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (H.R Ibnu Abbas).

Selain itu, dalam kitab Al Amali dari Imam Al Baqir dan Imam ash Shadiq juga mengatakan tahapan awal untuk mengenalkan anak pada Allah SWT. Dalam haditsnya disebutkan, bahwa anak usia 3 tahun harus diajarkan kalimat tauhid "Laila ha illallah" sebanyak tujuh kali. Kemudian saat menginjak usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan sang anak kalimat "Muhammad Rasullullah".

Dengan menerapkan kedua kalimat ini, maka diharapkan tumbuh rasa cintanya kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Kemudian, Anda juga bisa memperkenalkan dasar-dasar Islam dengan menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul dan mengajarkanya membaca Al-Qur'an, doa-doa harian, hingga mengenalkan rukun Islam.

5. Memberikan contoh yang baik

Seperti yang telah kamu ketahui, orangtua menjadi role model bagi seorang anak. Seorang anak bisa mencontoh segala hal yang dilihatnya dan dilakukan orangtuanya. Karena itulah, sebagai orangtua kamu perlu berhati-hati dalam bertindak, dan mencontohkan yang baik untuk si kecil.

Seperti riwayat Al-Bukhari, “Anda (Kalian) adalah wali dan bertanggung jawab atas dakwaannya. Penguasa yang memiliki otoritas atas orang adalah wali dan bertanggung jawab atas mereka, seorang lelaki adalah penjaga keluarganya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang wanita adalah penjaga rumah dan anak-anak suaminya, bertanggung jawab atas mereka…”

Dari riwayat tersebut, kita bisa tahu bahwa setiap orangtua akan dipertanyakan bagaimana tanggung jawab mereka dalam mendidik anak di hari akhir kelak.

6. Mengajarkan anak untuk mendirikan salat sejak dini

Salat merupakan kewajiban yang harus dilakukan seorang muslim. Karena itu, para orangtua wajib mengajarkan salat sejak dini, agar ia terbiasa hingga dewasa nanti.Menurut ajaran Islam, seorang anak berusia tujuh tahun sudah wajib melaksanakan salat.

Dalam sebuah hadits riwayat HR. Ahmad, Rasullullah SAW bersabda "Perintahlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka jika enggan melakukannya pada usia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Ahmad).

 

7. Mengajarkan ibadah puasa

Cara mendidik anak menurut Islam selanjutnya adalah dengan mengajarkan anak untuk melakukan rukun Islam yang ke-tiga, yakni mendirikan ibadah puasa. Dalam hal ini, Anda bisa mengajarkan si kecil untuk berpuasa setengah hari, bila belum mampu. Dan jika ia sudah mampu, biasakan berpuasa hingga waktu berbuka.

Seperti yang diriwayatkan Ar-Rubayyi'bintu Mu'awwids, salah satu perempuan shalehah yang merupakan sahabat rasul berkata “Kami menyuruh puasa anak-anak kami. Kami buatkan untuk mereka mainan dari perca. Jika mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu kepadanya hingga tiba waktu berbuka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

8. Mengajarkan anak akhlak mulia dan berbakti kepada orangtua

Dalam Islam, kebaikan seseorang akan dinilai dari dua hal, yakni agama dan akhlaknya. Oleh sebab itu, ajaran tentang nilai-nilai kebaikan pada anak, menjadi hal yang sangat penting. Rasulullah, bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.”

Selain mengajarkan untuk berbuat baik, kamu juga perlu mengajarkannya untuk senantiasa berbakti pada orangtua yang harus dibiasakan sejak dini. Seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A. “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam cara bicara maupun duduk daripada Fathimah.”

Kemudian, Aisyah berkata lagi, “Biasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Fathimah datang, beliau mengucapkan selamat datang padanya, lalu berdiri menyambutnya dan menciumnya, kemudian beliau menggamit tangannya hingga beliau dudukkan Fathimah di tempat duduk beliau. Begitu pula apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang padanya, maka Fathimah mengucapkan selamat datang pada beliau, kemudian berdiri menyambutnya, menggandeng tangannya, lalu menciumnya.” (Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani).

#elevatewomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading