Sukses

Parenting

Cara Mengompres Demam pada Anak di Rumah

Fimela.com, Jakarta Demam adalah peningkatan suhu inti tubuh, terutama sebagai respons fisiologis. Suhu tubuh normal pada manusia adalah 37°C (98,6°F) dan dapat berfluktuasi sekitar 0,5°C sepanjang hari. Demam didefinisikan sebagai suhu inti 38 ° C (100,4 ° F) atau lebih tinggi saat diukur secara rektal.

Suhu anak dapat diukur di rumah oleh orang tua atau pengasuh di daerah telinga (membran timpani) atau dahi (arteri temporal) atau secara klinis oleh profesional kesehatan di daerah dubur, mulut, dan ketiak.

Demam bukanlah suatu penyakit. Itu adalah gejala, atau tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi. Demam merangsang pertahanan tubuh, mengirim sel darah putih dan sel "pejuang" lainnya untuk melawan dan menghancurkan penyebab infeksi.

Dilansir dari emedihealth.com dan fromhealthy.com, salah satu cara termudah yang bisa dilakukan di rumah oleh orangtua untuk menurunkan suhu tubuh atau demam pada anak adalah dengan cara mengompres. Namun, mengompres hanya menurunkan suhu untuk sementara dan tidak mengobati penyebab demam

Cara mengompres dengan benar

Kompres menggunakan air hangat

Mengompres dengan air hangat akan membantu pori-pori terbuka, sehingga panas pada tubuh bisa keluar melalui pori-pori. Kompres sebaiknya dilakukan sekitar 15 menit. Apabila menggunakan suhu air yang dingin justru bisa meningkatkan suhu tubuh.

Kompres hangat akan membuat seluruh reseptor demam di tubuh menyadari anak sedang mengalami peningkatan suhu. Tubuh merespons demam dengan mengeluarkan zat-zat yang bisa menurunkan demam. Perlu diketahui bahwa reseptor demam ada di seluruh permukaan kulit.

Kompres dibagian lipatan tubuh

Kompres bagian kepala atau dahi kurang efektif menurunkan suhu. Mengompres di dahi tidak akan memberikan efek penurunan panas yang cepat karena terhalang tulang tengkorak, sehingga pori-pori kulit yang terbuka tidak akan mengeluarkan suhu panas dari tubuh secara cepat.

Jadi, mengompres paling efektif berada di lipatan-lipatan pembuluh darah besar. Lakukan pengompresan pada bagian lipatan ketiak dan juga lipatan paha anak selama 10-15 menit. Di situ pembuluh darah lewat sehingga terjadi penguapan. Tujuannya, agar panas keluar lewat pori-pori tubuh

Cara lain menurunkan demam pada anak

Mandi air hangat

Orangtua tetap diperbolehkan memandikan anak saat anak demam, asalkan menggunakan air hangat. Jangan memandikan anak menggunakan air dingin, karena dapat menyebabkan suhu tubuh anak meningkat dan membuat anak menggigil karena merasa kedinginan.

Perbanyak minum air

Hidrasi sangat penting ketika anak demam untuk mencegah dehidrasi. Air atau es loli dapat diberikan kepada anak. Menurut sebuah studi, pada saat demam kebutuhan cairan meningkat sampai 1,5 kali dari kebutuhan normal. Apabila kekurangan cairan, maka demam akan meninggi. Minum air yang banyak fungsinya untuk menjaga kecukupan cairan dan mencegah timbulnya panas lebih tinggi. Hindari minuman berkafein karena dapat meningkatkan buang air kecil.

Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup penting saat anak demam. Anak juga dianjurkan untuk tidak bersekolah atau melakukan aktivitas fisik apa pun sampai demamnya reda setidaknya selama 24 jam. Selama demam dan sakit, metabolisme akan terganggu. Oleh karena itu, sebaiknya anak mengonsumsi makanan yang lunak sehingga mudah dicerna.

Gunakan pakaian tipis

Berikan pakaian untuk anak dengan bahan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Hal ini dikarenakan ketika anak menggunakan pakaian yang tebal maka badannya akan menjadi panas dan sulit untuk mengeluarkan panas badannya, sehingga demamnya akan sulit untuk reda. Jika anak merasa kedinginan atau demam, kenakan pakaian nyaman yang dapat menyerap keringat dan tutupi dengan selimut tipis.

Pertahankan suhu ruangan

Pastikan suhu di dalam ruangan tetap sejuk dan nyaman untuk anak. Kamu bisa menyalakan AC, tapi pastikan tidak terlalu dingin. Kamu juga dapat menggunakan kipas angin, tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah. Perlu diingat jangan arahkan AC atau kipas angin menghadap langsung ke badan anak karena bisa membuatnya dingin.

Kapan harus menemui dokter

Jika setelah mencoba cara-cara di atas namun hasilnya tidak efektif menurunkan demam anak, maka segera membawa anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Apalagi jika demam pada anak tidak kunjung reda setelah dua hari dan disertai gejala berikut ini:

  1. Anak mengalami dehidrasi dengan tanda-tanda seperti bibir kering, muntah, diare, menangis tanpa air mata, tidak mau menyusu, tidak mau makan, jarang atau tidak buang air kecil sama sekali.
  2. Kejang demam pada anak
  3. Suhu dubur 100,4 ° F (38°C) pada bayi berusia 3 bulan atau lebih muda
  4. Penampilan pucat, berbintik-bintik, atau tampak kebiruan
  5. Tidak responsif terhadap perintah verbal
  6. Kesulitan mencoba untuk tetap terjaga atau sadar
  7. Iritasi/ketidaknyamanan yang ekstrim
  8. Menangis lemah atau bernada tinggi terus menerus
  9. Membungkuk ke depan dan meneteskan air liur
  10. Penurunan output urin meskipun hidrasi
  11. Peningkatan detak jantung dan pernapasan
  12. Ruam yang tidak pucat
  13. Ubun-ubun menonjol dan kekakuan leher
  14. Sakit kepala yang parah

 

*Penulis: Sri Widyastuti

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading