Sukses

Parenting

Bolehkah MPASI Diberikan ke Bayi Sebelum Usia 6 Bulan? Cek di Sini

Fimela.com, Jakarta WHO dan Ikatakan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan dari usia 0 hingga 6 bulan, bayi diberikan ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif. Baru, setelah bayi genap berusia 6 bulan, ia boleh diberikan makanan tambahan atau yang disebut MPASI. Makanan Pendamping ASI (MPASI) diberikan ke anak, karena ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Tanpa MPASI, dikhawatirkan anak tidak memiliki tumbuh kembang yang kurang optimal. 

Namun mengenai MPASI ini, kira-kira apakah harus menunggu hingga bayi berusia 6 bulan? Bolehkah MPASI diberikan ke bayi sebelum ia berusia 6 bulan? Apakah ada dampak negatif yang terjadi misal orangtua memberi bayi MPASI sebelum usianya 6 bulan?

Pemberian MPASI ke Bayi Sebaiknya di Waktu Tepat

Mengutip dari laman parents.com, pemberian MPASI ke bayi sebaiknya diberikan di waktu yang benar-benar tepat. Orangtua harus memahami betul, apakah bayi sudah menunjukkan kesiapannya untuk makan makanan lain selain ASI. dr. Meta Hanindita, Sp.A.(K), menjelaskan jika pada usia 6  bulan, ini usia yang dinilai tepat bagi anak untuk menerima makanan lain selain ASI. Di usia ini, sistem pencernaan bayi sudah bekerja dengan baik dan optimal. 

Kalau pun orang tua ingin memberi anak MPASI sebelum usia 6 bulan, ini harus atas izin atau konsultasi dengan dokter. Ada beberapa alasan yang menjadi landasan kenapa sebelum usia 6 bulan, bayi sebaiknya diberikan MPASI. Misal, berat badan bayi yang tak kunjung bertambah. Atau karena produksi ASI Mom yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan masih banyak lagi. 

Dr. Meta mengatakan, “Penelitian menyebutkan ASI eksklusif enam bulan lebih banyak manfaatnya jangka panjang dibanding 4 bulan. Kalau memang ASI masih mencukupi kebutuhan nutrisi sampai enam bulan, ya enam bulan saja.”

Bahaya Jika MPASI Diberikan Terlalu Awal

Para ahli mengungkapkan jika MPASI yang diberikan terlalu awal bisa meningkatkan beragam masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang paling sering ditemukan adalah masalah pada sistem pencernaan bayi. Hal ini mengingat jika sistem pencernaan bayi belum bisa bekerja secara optimal. Atau, belum menunjukkan kesiapannya dalam menerima makanan lain selain ASI. 

Bayi yang dipaksa menerima makanan selain ASI sebelum waktunya, bisa saja mengalami diare, alergi, sembelit bahkan gizi buruk. Risiko ini bahkan bisa dirasakan anak hingga jangka panjang sampai ia dewasa.  Selain itu, MPASI dini dipercaya berisiko membuat anak obesitas. Makanan padat yang diterima bayi sebelum waktunya, bisa menurunkan nutrisi yang baik dan kalori yang lebih tinggi dalam tubuh. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap obesitas.

Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga sebagai orangtua, kita bisa lebih bijak dalam merawat serta memberikan nutrisi ke buah hati. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading