Sukses

Parenting

Praktik Dasar dan Teknik Gentle Parenting

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua tentu memiliki cara terbaik dalam mengasuh anaknya dan tentunya pasti berbeda-beda. Ada yang menerapkan pola asuh yang disiplin, santai tetapi tetap ada peraturan, atau santai. Beberapa orangtua juga menerapkan pola asuh dengan melihat perubahan dan perkembangan serta kecocokannya dengan anak supaya memberikan rasa nyaman. 

Pastikan kamu menerapkan pola asuh yang sebaik mungkin karena terkadang beberapa pola asuh yang terlalu keras dapat membuat anak memberontak, tetapi pola asuh yang terlalu santai juga membuat anak terkadang menjadi seenaknya. Kamu mungkin dapat menerapkan gentle parenting yang memberikan sikap lembut kepada anak, tetapi tetap menegakkan aturan. 

Dilansir dari verywellfamily.com, gentle parenting merupakan pendekatan berlandaskan bukti untuk membesarkan anak-anak dengan rasa bahagia dan percaya diri. Pola asuh ini memiliki empat elemen utama seperti empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan yang berfokus pada pengembangan kualitas yang diinginkan oleh orangtua kepada anak dengan bersikap lembut, tetapi tetap memberikan batasan yang konsisten. Melalui gentle parenting, orangtua juga mengajarkan anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara yang dapat diterima secara sosial dan sesuai sosial. Selain itu, menerapkan pola asuh ini juga merupakan metode yang bermanfaat untuk membesarkan anak-anak yang bahagia, mandiri, dan percaya diri. 

 

 

Praktik Dasar Gentle Parenting

Sebagian besar gentle parenting diterapkan dengan melihat 3C yaitu koneksi, komunikas, dan konsistensinya antara orangtua dan anak. Lalu, bagaimana praktik dasar yang dapat diterapkan untuk membentuk gentle parenting?

  1. Empati. Dilansir dari healthline.com, sebagai orangtua seharusnya dapat mewaspadai  perasaan dan kebutuhan anak seperti mencari tahu apa yang diinginkan. 
  2. Menghormati. Anak kecil sangat penuh dengan perasaan dan kesukaannya masing-masing. Maka dari itu, kamu tidak boleh mengabaikannya walaupun memiliki kesibukan. Dengan menghormati anak seperti memperlakukannya sebagaimana seharusnya dapat membuat anak merasa dihargai.  
  3. Memahami. Sebuah penelitian menunjukkan otak berkembang pesat selama 18 bulan pertama dalam kehidupannya sehingga wajar jika mereka tidak memiliki kendali yang sama atas perilaku mereka. Oleh karena itu, sebagai orangtua sebaiknya dapat memahami anak berdasarkan usianya juga. 
  4. Batasan. Memberikan batasan melalui aturan merupakan cara mengajari anak untuk lebih baik dalam melakukan sesuatu. 
  5. Penghargaan dan hukuman. Melalui sistem ini, anak diajarkan untuk berperilaku dengan cara tertentu untuk mendapatkan hadiah atau menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan. 

Teknik Gentle Parenting yang Dapat Dicoba

Sama hal dengan gaya pengasuhan lainnya, teknik gentle parenting juga memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam beberapa situasi seperti yang dilansir dari parents.com.

Gentle parenting untuk pemula

Kunci dari gentle parenting yaitu kesabaran dan pendekatan. Oleh karena itu, sebagai pemula, kamu dapat memulainya dari hal kecil seperti melatih kebaikan, memberikan kasih sayang, dan berempati setiap saat. Dengan melakukannya. kamu dapat mendekatkan diri dengan anak. 

Ketika sedang frustasi

Ketika ingin menerapkan gentle parenting saat mengalami frustasi, hal pertama dan terpenting yang harus dilakukan yaitu memperlambat seperti berkomunikasi dengan anak dengan cara yang memprioritaskan koneksi dan empati serta selesaikan masalah melalui cara yang paling sesuai. Selain itu, kamu juga dapat menenangkan diri terlebih dahulu dan mengingat komitmen kembali ketika sudah merasa memiliki emosi yang tidak stabil supaya dapat memberikan solusi terbaik.

Gentle parenting ketika terjadinya temper tantrum

Menerapkan gentle parenting dalam mengasuh anak akan membuat kamu harus memiliki kesabaran yang tinggi. Oleh karena itu, biarkan mereka mengekspresikan dirinya dengan alasan yang dimilikinya, tetapi sebagai orangtua pastikan keamanan lingkungannya sehingga mereka tetap aman. Setelah semuanya mereda, kamu baru dapat mendiskusikan apa penyebabnya dan solusi yang akan diambil jika terulang lagi. 

Gentle parenting ketika situasi berbahaya

Gentle parenting dalam kondisi ini akan melibatkan penyesuaian tanggap dan situasi sehingga terkadang sebagai orangtua tentu ada dorongan amarah ketika melihat anak melakukan hal atau berada di dalam situasi berbahaya. Namun, cara terbaik yang dapat dilakukan dengan mengeluarkan anak dari situasi tersebut dan menjelaskan kepada mereka konsekuensi yang diterima akibat tindakan mereka.

 

 

*Penulis: Fani Varensia

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading