Sukses

Relationship

Menyayangi Diri Sendiri, Itulah Cinta Pertama yang Paling Istimewa

Fimela.com, Jakarta Apa arti cinta pertama untukmu? Apa pengalaman cinta pertama yang tak terlupakan dalam hidupmu? Masing-masing dari kita punya sudut pandang dan cerita tersendiri terkait cinta pertama, seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My First Love: Berbagi Kisah Manis tentang Cinta Pertama berikut ini.

***

Oleh: Trasnawangsasi

Lingkungan keluarga maupun teman terkadang membuat diriku insecure. Seperti ketika berkumpul di keluarga yang lebih mapan sedangkan aku belum sepadan mereka, teman-teman yang memiliki keluarga yang bahagia juga membuatku insecure sementara aku sampai saat ini belum berkeluarga. Penampilan kelas atas dengan barang-barang branded dan perawatan tubuh mereka yang mahal terkadang membuat aku merasa tidak lebih baik dari mereka.

Perasaan ini terkadang membuatku patah semangat dan malas bertemu dengan mereka karena belum pantas. Pernah terlintas dalam pikiranku jika aku akan bahagia jika memiliki apa yang mereka miliki seperti pekerjaan yang bagus, penampilan yang wah, keluarga yang harmonis dan mapan secara ekonomi. 

Ternyata apa yang aku pikirkan tidak selalu benar. Aku adalah seorang pendengar yang baik, banyak yang bercerita tentang kehidupan mereka di balik penampilan yang wah atau kemapanan mereka. Mereka memiliki masalah sendiri yang terkadang tidak seperti kelihatan mereka yang berpenampilan wah.

 

Mulai Lebih Mencintai Diri Sendiri Seutuhnya

Bahkan sebagian dari mereka merasa tidak bahagia meski bergelimang harta atau memiliki wajah yang cantik. Kebahagiaan mereka tidak dapat diukur dari penampilan luar mereka.

Sejak saat itu aku mulai mencintai diriku apa adanya, membuat hari-hariku sibuk dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi orang lain, tidak terlalu memedulikan penampilan yang seharusnya aku miliki untuk menjadi bahagia.

Aku menerima diriku dengan segala kekuranganku, dan aku lebih merasa bahagia. Aku dapat berkumpul bersama teman dan keluarga dalam lingkungan yang kondisif ataupun tidak kondusif. Aku yang berhak mengatur suasana hatiku, kebahagiaanku yang tidak bisa diukur dari kemapanan ekonomi, penampilan yang wah maupun barang-barang branded. Pada akhirnya aku bisa hidup dengan apa adanya dan lebih bermanfaat bagi sesama tanpa merasakan insecure lagi.

#WomenforWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading