Sukses

Relationship

5 Tanda Jelas Bahwa Kamu Memiliki Anxious Attachment Style

Fimela.com, Malang Setiap orang tentu pernah merasa cemas dalam hubungan. Namun bagi individu dengan anxious attachment style, kecemasan tersebut muncul jauh lebih intens dan berlangsung terus-menerus. 

Pola keterikatan ini biasanya terbentuk sejak masa kanak-kanak dan kemudian memengaruhi cara seseorang membangun hubungan ketika dewasa. Ciri-cirinya meliputi kebutuhan besar akan kepastian, ketakutan akan penolakan, kesulitan mempercayai pasangan, hingga kecenderungan bergantung secara emosional.

Jika Anda pernah merasa hubungan membuat Anda cemas secara berlebihan, beberapa tanda berikut dapat membantu Anda mengenali apakah Anda memiliki anxious attachment style.

Sangat Bergantung pada Kepastian dan Validasi dari Orang Lain

Individu dengan pola keterikatan cemas seringkali memiliki harga diri yang rapuh. Akibatnya, mereka membutuhkan banyak penguatan dari luar untuk merasa aman, baik berupa pujian, perhatian, maupun kepastian verbal. Anda mungkin sering mencari konfirmasi bahwa pasangan atau teman Anda masih peduli. Ketika seseorang kecewa pada Anda, perasaan tersebut dapat terasa sangat menghancurkan.

Ketakutan Intens Akan Ditinggalkan

Rasa takut ditinggalkan menjadi pemicu utama dalam anxious attachment style. Meski secara logis Anda tahu bahwa pasangan atau sahabat Anda tidak berniat pergi, tubuh dan pikiran Anda tetap menganggap kemungkinan tersebut sebagai ancaman nyata. Ketakutan ini dapat memengaruhi cara Anda berkomunikasi, menafsirkan situasi, hingga bereaksi terhadap hal-hal kecil.

Selalu Mengantisipasi Bahwa Hubungan Akan Berakhir

Meskipun Anda mendambakan kedekatan, ada bagian dari diri Anda yang tidak pernah merasa benar-benar aman. Anda mungkin berasumsi bahwa kedekatan tersebut bersifat sementara, atau merasa perlu “berperilaku sempurna” agar seseorang tidak meninggalkan Anda. Lingkaran ini dapat melelahkan dan membuat Anda sukar menikmati hubungan secara utuh.

Sering Meragukan Kasih Sayang dari Orang Terdekat

Untuk melindungi diri dari rasa sakit akibat penolakan, Anda mungkin tanpa sadar meremehkan ketulusan cinta dan perhatian yang diberikan orang lain. Anda bisa merasa bahwa kasih sayang mereka tidak stabil atau tidak akan bertahan lama. Padahal, pikiran-pikiran ini lebih merupakan bentuk kewaspadaan berlebihan daripada realita. Akibatnya, hubungan bisa terasa tegang karena Anda selalu mengantisipasi yang terburuk.

Reaksi Emosional yang Kuat ketika Merasa Ditolak

Pola keterikatan terbentuk sejak masa bayi, sehingga ketika seseorang menjaga jarak atau menyampaikan ketidakpuasan, bagian terdalam dari diri Anda terpicu kembali. Hal ini dapat memicu ledakan emosi, kecemasan mendadak, atau perilaku impulsif yang sebenarnya berasal dari rasa takut kehilangan. Respons ini sering terjadi bukan karena drama, melainkan karena sistem saraf Anda terbiasa menganggap jarak emosional sebagai bahaya.

Mengenali tanda-tanda anxious attachment style bukan berarti menyalahkan diri sendiri. Justru, kesadaran ini adalah langkah awal untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan aman, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Dengan memahami pola Anda, Anda dapat mulai merespons hubungan dengan lebih tenang, sadar, dan penuh kasih pada diri sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading