Tom Holland, Superhero Amerika Asal Inggris yang Dibayar Murah

Komarudin diperbarui 27 Jun 2015, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pekan ini remaja 19 tahun asal London menjadi inkarnasi sinematik ketiga Spider-Man, setelah Tobey Maguire dan Andrew Garfield. Ia adalah Tom Holland.  Ucapan selamat pun mengalir deras kepada Holland.

"Dia adalah remaja pertama yang berperan sebagai Peter Parker," kata Anthony Breznican, seperti ditulis theguardian.com.

Usia remaja itu pula yang membuat banyak orang berminat untuk menonton Spider-Man. Bahkan mereka yang berusia tujuh hingga 13 tahun pun akan merasa dekat dengan Spider-Man.

(Baca juga: Tom Holland, Laba-Laba Imut dalam Kisah Spider-Man)

Holland lahir pada 31 Maret 2010, di salah satu sudut kota London.  Ia putra dari Nicola Elizabeth, seorang fotografer, dan Dominic Holland, komedian sekaligus penulis.

Tom Holland adalah aktor terbaru dari sejumlah aktor Inggris yang memilih untuk berperan sebagai superhero Amerika. Sebelumnya, Christian Bale di trilogi Dark Night dan Henry Cavill sebagai Superman, Charlie Cox sebagai Netflix Daredevil dan Garfield Spider-Man. 

Namun, di balik terpilihnya Tom Holland ada pertanyaan menarik. Mengapa Hollywood menggunakan aktor Inggris?

(Baca juga: Tom Holland Terpilih Jadi Aktor 'Spider-Man' Baru)

"Aktor Inggris yang digunakan untuk mendapatkan pemain, karena mereka bisa dibayar lebih murah," kata David Hughes, pengarang The Greatest Sci-Fi Movies Never Made. Benarkah Tom Holland dibayar murah untuk menjadi pahlawan Amerika tersebut?