Taman Laut 17 Pulau Riung, Kepulauan Komodo dalam Versi Mini

Asnida Riani diperbarui 10 Jul 2015, 16:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Berjarak 72 kilometer dari Bajawa, Riung bisa dicapai dengan berkendara dari Mbay selama dua jam atau empat jam dari Bajawa. Desa nelayan di pesisir Kabupaten Ngada ini merupakan titik awal menuju Taman Laut 17 Pulau Riung yang tersohor akan keindahan terumbu karangnya.

Taman laut ini merupakan gugusan pulau yang membentang dari Toro Padang di sebelah barat hingga Pulau Pangsar di sebelah timur. Walaupun namanya Taman Laut 17 Pulau Riung, sebenarnya terdapat lebih dari 20 pulau disini. Penduduk lokal menyebut demikian, supaya mudah diingat. Lagipula, angka 17 mengacu pada tanggal kemerdekaan Indonesia.

Biawak timor, musang, kuskus, bluwok, kelelawar bangau hitam, dan burung gosong merupakan spesies eksotis yang mendiami area taman nasional ini.

Hamparan pasir putih dan air laut yang begitu jernih akan kamu temukan disini. Kalau sudah begitu, godaan untuk berenang dan snorkeling enggak akan bisa kamu tahan.

Selain itu, kamu juga bisa menyelam. Menelusuri barisan karang penghalang di timur Teluk Riung yang menawarkan drop diving dengan sepanjang tembok karangnya ditumbuhi karang lunak dan karang meja.

Pemandangan unik lainnya yang bisa kamu temui disini adalah bangkai kapal semen yang sudah membeku. Karang penghalang lainnya bisa kamu jumpai di Pulau Dua, tempat penyelam acap kali bertemu kawanan lumba-lumba.

Hampir semua pulau di taman nasional ini tak berpenghuni. Turis pun masih jarang ditemui karena akses yang jauh dan trek yang enggak mudah dilalui untuk mencapai Taman Laut 17 Pulau Riung. Jadi, setibanya disini kamu bisa bebas bermain air, serasa pantai pribadi deh pokoknya.

Sebetulnya Topografi taman nasional ini mirip dengan Kepulauan Komodo. Tempat yang paling sering dikunjungi disini adalah Pulau Kalong yang dihuni rubuan kelelawar dan Pulau Tiga yang punya pantai indah, air tenang, dan hamparan koral yang indah.

Terbukti kan kalau Nusa Tenggara itu beyond Kepulauan Komodo?

 

Baca Juga: Ketika Keindahan Latar Novel Fiksi Jadi Nyata di Yorkshire