Menjelajah 'Negeri Para Raksasa'

Asnida Riani diperbarui 11 Feb 2016, 11:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Eksotisme aurora borealis boleh saja jadi gerbang angan penjelajahan Norwegia. Namun keelokan negara 'bertubuh' pipih di tepi Laut Utara ini seakan enggan hanya dideskripsikan dalam warna-warni di pekat langit malam. Lagi, menyeruak satu cara terbaik untuk mencicip panorama negara tetangga Swedia ini.

Terhubung dengan gunung-gunung tertinggi di tanah air, juga disempurnakan oleh jalan sempit yang terhimpit bukti cadas dan laut, 108 kilometer Jalan Sognefjellet merupakan salah satu jalur paling menakjubkan di Norwegia. Salah satu titik paling memesona di jalan yang juga dikenal sebagai atap Norwegia itu adalah Taman Nasional Jotunheimen.

 

Taman nasional yang namanya berarti negeri para raksasa ini, sebagaimana dimuat BBC Travel, merupakan rumah bagi lebih dari 275 gunung. Puncak di taman nasional yang punya luas 1.151 kilometer persegi ini mencapai 2.000 meter di permukaan laut, bahkan salah satu gunung paling tinggi di utara Eropa, Galdhøpiggen, pun ada di sini.

Tak heran, kalau taman nasional di selatan Lingkaran Akrtik ini jadi spot favorit untuk hiking. Mulai dari gunung berjalur landai, hingga yang menyuguhkan tantangan sudut kemiringan, semua bisa dijajal. Belum lagi berbicara soal pergantian panorama yang seakan membuyarkan perbendaharaan kata. Lidah kelu, hanya bisa membuka mata lebar-lebar untuk merekam landscape ajaib Norwegia.

Keelokan wilayah ini bahkan sempat dituangkan dalam bait-bait puisi seorang penyair Norwegia abad ke-19, Aasmund Olavsson Vinje. Dalam barisan kata-kata indah, Assmund mendeskripsikan bagaimana dunia sempat dijelajahi oleh raksasa dan troll. Namun ketika seorang laki-laki menemukan api, ia mengejar makhluk-makhluk itu ke utara hingga mereka terjatuh di tepi Bumi. Air mata yang tumpah selama pelarian ke utara itu membeku jadi gunung dan danau-danau di Norwegia.

What's On Fimela