Demi Anak Bangsa, Sekolah di Jatim Ini Rela Dibayar Rengginang

Ardini Maharani diperbarui 29 Feb 2016, 22:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Pendidikan di Indonesia memang masih perlu banyak pembenahan. Mulai dari sistemnya hingga kurikulum. Selain itu, jangan lupakan kesejahteraan para guru sebab mereka yang bertugas mencerdaskan anak bangsa. Sejatinya para murid pun menghargai jerih payah sang guru dengan membayar iuran. Tapi apa daya, sekolah Madrasah Diniyah (TPA/TPQ sederajat) Raudlatut Thalibin di Dusun Lengkong, Desa Bragung, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur ini berdiri di tengah masyarakat yang statusnya di bawah garis kemiskinan. Para warga tak mampu membayar sekolah anaknya dengan uang. Jadi, mereka 'menggaji' guru dengan apa saja yang ada, termasuk rengginang. 

Ada juga yang membayar dengan pisang setandan dan hasil pertanian lainnya. Maklum saja, warga di sana kebanyakan petani dan buruh. Salah satu guru bernama Pak Muhammad mengatakan tenaga pengajar yang berjumlah 10 orang sudah ikhlas dengan bayaran yang hanya pakai rengginang. Pernah mereka coba mewajibkan bayar iuran sekolah Rp 15 ribu tapi warga masih belum mampu. "Warga sanggupnya bayar dengan setandan pisang. Padahal harga pisang setandan lebih dari Rp 15 ribu," kata Muhammad sambil melempar senyum lebar, Rabu (24/2/2016), seperti dikutip dari situs berita nasional.

Setiap harinya ada sekitar 113 siswa yang belajar di sini. Sekolah tersebut memang tidak layak sebagai tempat pendidikan lantaran sudah satu dekade meja dan bangku serta dinding belum diperbarui. Untungnya mereka mendapatkan bantuan dari program Al Azhar Peduli. Melalui program ini semua ruang kelas diperbaiki dan diadakan meja-kursi baru serta papan tulis untuk belajar.

What's On Fimela