Tim Forensik: Tak Ada Tanda Kekerasan pada Tubuh Feby Kurnia

Karla Farhana diperbarui 04 Mei 2016, 08:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Jasad Feby Kurnia Nuraisiyah Siregar, mahasiswi UGM jurusan Geofisika 2015 ditemukan tewas di toilet gedung S2 dan S3 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Senin (2/5) lalu. Saat ditemukan, jasad Feby yang posisinya tengah terduduk telah membusuk. Usai dilakukannya pelaporan kepada polisi, tim dokter forensik RSUP dr Sardjito melakukan autopsi pada tubuh Feby. 

Dilansir dari Liputan6, ada lima dokter yang melakukan autopsi untuk mencari tahu penyebab kematian Feby. Ketua tim forensik Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada mengatakan kepada media tersebut, hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Dari pemeriksaan itu pula diketahui Feby mengembuskan napas terakhir sejak 3 sampai 5 hari lalu. "Sementara tidak ditemukan adanya tanda kekerasan," kata Ida kepada media tersebut pada Selasa (3/5) lalu. 

Ida melanjutkan, untuk memastikan penyebab kematian Feby, harus dilakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang ini gunanya untuk mengetahui ada tidaknya penyebab kematian atau pemeriksaan Taksinologis. Selain itu, juga harus dilakukan pemeriksaan pada jaringan atau patologi anatomi, untuk memastikan ada tidaknya unsur penyakit dalam tubuh korban. 

Pemeriksaan ini, Liputan6 menulis, membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk memeriksa luka pada leher Feby Kurnia yang terlihat pada saat korban pertama kali ditemukan saksi. Namun Ida mengatakan, luka tersebut bisa saja tanda pembusukan jasad korban. "Mungkin pemeriksaan di TKP kondisi sudah membusuk, kelihatan di leher tertutup oleh jilbab. Seolah kelihatan terluka jenis jerat. Saat pemeriksaan tidak ada kekerasan," kata Ida. 

What's On Fimela