Sebelum ke RS, Eddy Silitonga Senang Pakai Obat Tradisional

Anto Karibo diperbarui 27 Agu 2016, 03:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Gula darah yang rendah sempat menjadi penyakit yang diderita oleh Eddy Silitonga sebelum ia merasa sesak napas dan sampai akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati. Saat itu Eddy Silitonga lebih memilih pengobatan tradisional daripada medis.

Menurut dua anak Eddy Silitonga, obat-obatan China menjadi favorit sang ayah. Ketika ia mengeluhkan kondisi gula darahnya, maka Eddy pun hanya melakukan cek rutin ke apotek dan menggunakan obat dari sinsei.

"Selama ini pengobatannya paling cuma cek gula darah, ke apotek aja, kita cek gitu, nggak pernah kemana-mana. Paling tradisional kayak obat sinsei gitu," kata Mario di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Ketika diminta untuk ke dokter, sang ayah selalu menampik. Ia selalu mengaku sehat daripada berurusan dengan dokter. Makanya ketika Eddy Silitonga meninggal karena komplikasi jantung dan diabetes, mereka pun lumayan kaget.

"Soalnya bapak kalau diajak ke dokter selalu bilang aku sehat-sehat aja, baik-baik aja, paling cuma tensi gula doang, bapak nggak mau kita tahu," tutur Marco.

Mario menambahkan bahwa sang ayah dirawat di rumah sakit semenjak 10 Agustus lalu. Awalnya ia hanya tahu gula darah Eddy Silitonga yang sempat menurun. Semenjak itu, kondisi sang ayah mengalami fluktuasi, kadang membaik, kadang menurun. "Awalnya itu karena gula darahnya drop, mungkin buat lebih jelasnya lagi nanti tanya sama dokternya. Dirawat di rumah sakit mulai tanggal 10 Agustus sampai hari ini, jadi dua minggu," tukas Mario.