Mau Maafin Pasangan yang Selingkuh? Jawab Dulu Pertanyaan Ini!

Fathan Rangkuti diperbarui 23 Sep 2016, 20:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Kasus perselingkuhan banyak merusak hubungan pasangan. Meski tak sedikit pula pasangan yang memilih bertahan setelah skandal perselingkuhan pasangannya terungkap.

Tak ada yang salah dari kedua ilihan tersebut. Selingkuh adalah permasalahan besar yang merusak hubungan sampai ke akar; kepercayaan. Namun kalau pasangan yang menjalaninya merasa hubungan mereka layak diperjuangkan, pihak yang dikhianati bersedia memaafkan, dan pihak yang berkhianat siap memperjuangkan kepercayaan pasangannya kembali, kenapa tidak dipertahankan?

Bagi pihak yang dikhianati mungkin ini adalah pilihan yang sulit. Ikuti saja kata hati, sambil pertimbangkan ketiga hal ini:

1. Pernahkah dia berselingkuh dengan orang lain sebelumnya? Jika perselingkuhan itu sudah terjadi berulangkali, besar kemugkinan dia akan melakukannya lagi sampai ada seseorang yang menyakiti hatinya dengan cara yang sama dan membuatnya tersadar akan kesalahannya. Namun untuk kasus seperti ini, baiknya jangan membuang waktu untuk "kesempatan kedua".

2. Kenapa dia melakukannya? Satu 'insiden' dengan alasan terjelaskan akan lebih mudah dimaafkan dibanding perselingkuhan yang berulang atau yang telah berlangsung lama. Coba tempatkan dirimu pada posisinya, pandang situasi dari perspektifnya untuk memahami perasaannya. Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu menemukan sebuah pemakluman?

3. Bagaimana hubunganmu selama ini? Kamu akan lebih mudah menemukan alasan untuk memaafkannya bila sebelumnya kamu telah melihat pertanda pasanganmu tidak bahagia, hubunganmu tidak berjalan baik dan kamu memiliki kecurigaan akan hal itu. Tapi kalau kamu pikir kalian benar-benar bahagia sehingga tak melihat sedikitpun pertanda, akan sangat sulit memaafkan dan mempercayainya lagi. Ya, kalau kemarin kamu sama sekali tidak menyadari perbuatannya, bagaimana kamu akan menyadarinya jika dia mengulangi lagi di lain hari?

Jika dia sangat merasa bersalah atas kejadian tersebut dan segala kekacauan yang disebabkannya, kamu bisa menjadikan itu satu alasan untuk mempertimbangkan sebuah maaf untuknya.

Sekarang, bagaimana jawabanmu atas ketiga pertanyaan tersebut lah yang akan menentukan. Tidak perlu terburu-buru. Ciptakan ruang di antara kalian untuk berpikir dengan tenang. Semoga mendapatkan jawaban yang terbaik!

What's On Fimela