Editor Says: LDR-an dengan Sarah Azhari

Teddy Kurniawan diperbarui 10 Okt 2016, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kenal istilah LDR kan? Long Distance Relationship atau bahasa kerennya hubungan jarak jauh. Itu yang saya alami bersama Sarah Azhari. Eits, tunggu dulu! Yang dimaksud dengan LDR disini bukan hubungan layaknya sepasang manusia yang dimabuk asmara, sebab bisa-bisa saya tidak bisa dibukain pintu rumah kalau pulang.

LDR di sini diluaskan lagi menjadi sebuah hubungan pertemanan jarak jauh. Sarah Azhari ada di Los Angeles, Amerika Serikat sementara saya, masih saja betah di Bekasi, Jawa Barat.

Kenal Sarah Azhari tahun 2001, saat itu ada tugas mewawancarai Sarah Azhari perihal Albany Ray, putra semanta wayangnya. Dahulu memang banyak yang penasaran, bagaimana sih kehidupan Sarah Azhari bersama Alabany? Siasat pertama telepon manajernya, dan ternyata permintaan pemotretan sekaligus wawancara Sarah Azhari dengan Albany ditolak mentah-mentah.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya bisa juga bertemu Sarah Azhari dengan Albany dalam sebuah sesi pemotretan, meski bukan saya yang menghubungi tak apalah yang penting bisa bertemu Sarah, penasaran soalnya seperti apa sih sosok yang sering disebut kontroversial itu?

Memang tidak mudah untuk mengenal lebih dekat dengan Sarah Azhari. Sarah merupakan sosok yang selektif dalam hubungan profesional antara wartawan dan artis. Apalagi ditambah dengan kasus 'asbak' yang melibatkan wartawan infotainment yang sempat menghebohkan.

Beruntung saya punya atasan saat itu yang dekat dengan Ayu Azhari, kakak Sarah Azhari. Sehingga saat bertemu dengan keluarga Azhari, saya bisa 'nimbrung' sekadar memperkenalkan diri. Ternyata berhasil, lambat laun saya pun menjadi akrab dengan Sarah Azhari termasuk Rahma Azhari. Jika sedang iseng, ya berkomunikasi seperti seseorang yang menyapa kawannya.

2 dari 2 halaman

Makna Pertemanan

Ada yang menyebut bahwa sudah tidak tahan lagi tinggal di Indonesia terkait dengan pemberitaan miring. Selain soal pemberitaan, juga ada yang mengatakan karena sudah tidak lagi akur dengan keluarganya. (Febio Hernanto/Bintang.com)

Sampai akhirnya saya bekerja di media tempat wartawannya yang pernah berseteru dengan Sarah Azhari. Suatu ketika di tahun 2007 saya iseng menghubungi Sarah Azhari untuk minta waktu wawancara tanpa menyebutkan media tempat saya bekerja. Sarah tentu dengan lapang menyediakan waktunya di lokasi syuting. Betapa terkejutnya Sarah Azhari melihat saya menggunakan baju lapangan dengan tulisan media yang wartawannya sempat bersitegang dengan Sarah tempo hari.

Saat itu saya berpikir, ya sudahlah kalau tidak mau diwawancara enggak apa-apa juga. Eh, ternyata dia mengambil mic dan langsung meminta saya mengajukan pertanyaan.

"Loe teman gue dan gue tahu elo menghargai gue mangkanya gue enggak lihat medianya, tapi lihat elo sebagai teman gue," begitu kira-kira ucapan Sarah Azhari waktu itu yang saya ingat. Akhirnya proses wawancara berjalan lancar dengan tema aktivitasnya di lokasi syuting.

Sekarang Sarah Azhari sudah menetap di Los Angeles bersama putra gantengnya, Albany Ray yang sudah tumbuh remaja. Saat pulang lebaran tahun 2016 kemarin, Sarah dan Albany menyempatkan diri untuk melakukan sesi pemotretan eksklusif di kantor Bintang.com, kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ya, setelah Sarah menetap di Los Angeles tahun 2011 silam, baru tahun 2016 saya bisa bertemu langsung. Selebihnya saya hanya berkomunikasi melalui pesan singkat dan media sosial.

Meski terpisah jarak, hubungan kami tetap baik bahkan saat hendak pulang ke Amerika Serikat, Sarah sempat memberikan saya oleh-oleh dan sepertinya enggak usah disebutkan ya karena terlalu personal, ehm.

Hingga saat ini kami masih suka bertegur sapa kadang suka komentar di media sosial acapkali ada postingan yang seru dan lucu. Tak lama lagi, Sarah Azhari akan menyelesaikan studinya di Los Angeles dan berencana terbang ke Eropa demi Albany Ray bisa melanjutkan pendidikan dan mengasah kemampuannya bermain bola. Memang betul kata orangtua, hubungan yang baik selalu dimulai dengan niat yang baik. Terima kasih Sarah sudah mengajarkan saya memaknai arti pertemanan. Semoga selalu sehat ya Sar!