Tasya Kamila Bandingkan Perilaku Netizen Indonesia dan Amerika

Anto Karibo diperbarui 17 Jul 2017, 01:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Dewasa ini, media sosial layaknya pisau bermata dua. Tak sedikit pula masyarakat yang harus berurusan dengan hukum karena ujaran-ujaran tak bertanggung jawab. Lalu bagaimana dengan di Amerika sebagai negara yang disebut menjunjung tinggi nilai demokrasi? Tasya Kamila pun memberikan komentarnya.

Menurut Tasya yang sudah hampir setahun ini tinggal di Amerika karena menuntut ilmu di Columbia University, secara garis besar perilaku di dunia maya kurang lebih sama.

"Sebenarnya sih kurang lebih sama, di Amerika juga gitu kan. Apalagi pas pilpres kemarin. Di sana kan free speech juga ya," kata Tasya Kamila di kantor Bintang.com, Gondangdia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Beberapa teman Tasya di Amerika pun sudah biasa dengan situasi di negara lain terkait kehidupan media sosial, termasuk di Indonesia. Mereka tak kaget dengan banyaknya berita hoax yang beredar.

Juga dengan banyaknya orang yang sibuk 'berperang' pendapat dengan orang lain, menghina, menghujat, dan menyinggung sesama. "Jadi mereka nggak kaget dengan situasi di Indonesia," lanjut gadis berlesung pipi itu.

Lalu, apakah pengguna media sosial di Indonesia belum dewasa? Tasya tak mau menyebut seperti itu. Namun, menurutnya para pengguna dunia maya khususnya media sosial harus diedukasi dengan baik dan bijak.

"Di sana (Amerika) banyak pula fake news, cuman, kalau di Indonesia yang harus diedukasi netizennya, agar nggak gampang emosi, dan juga harus pintar memilah source berita. Jadi media yang terpercaya aja yang difollow," tukas Tasya Kamila.