Analisa Psikolog Soal Tertangkapnya Tora Sudiro dan Mieke Amalia

Edy Suherli diperbarui 03 Agu 2017, 23:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tertangkapnya Tora Sudiro dan istrinya Mieke Amalia dalam perkara narkoba kembali menjadi buah bibir. Dalam analisa psikolog Tika Bisono, dalam kasus ini pasti ada yang masalah yang melingkupi pasangan ini. Pertanyaannya persoalan apa yang dialami mereka, seberapa besar kadar persoalan itu dan mengapa mereka sampai menggunakan narkoba jenis dumolid sebagai pelarian dari masalah yang timbul. Inilah beberapa pertanyaan yang menarik untuk dibahas.

Sampai  Kamis (3/8/2017) petang ini, pihak kepolisian sudah memeriksa urine keduanya. Selanjutnya dari hasil pemeriksaan tersebut akan diketahui hasilnya apakah mereka positif menggunakan dumolid atau sebaliknya.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan urien, ada beberapa hal yang menurut Tika, yang perlu diketahui dari Tora dan Mieke. Apakah mereka menggunakan dumolid itu untuk keperluan medis dalam artis berdasarkan saran dokter atau hanya untuk keperluan selain medis, bisa saja untuk kesenangan atau hal lainnya. "Saya pikir pertanyaan itu perlu sebagai pijakan untuk analisa selanjutnya," kata Tika yang juga menekuni dunia tarik suara.

Saat ditanya apakah dalam kondisi seperti ini Tora-Mieke dalam persoalan? Menurut Tika, dalam kondisi seperti ini ia yakin ada persoalan yang pada sejoli ini. Namun ia belum dalam menduga sebesar apa problem yang mereka hadapi sehingga pelariannya menggunakan barang tersebut.

"Semua orang punya masalah, cuma antara orang yang satu dengan orang yang lain berbeda. Ketika problem itu mengalami kebuntuan, terhimpit lama-lama meledak. Namun ada juga orang yang menghindari masalah dengan lari pada narkoba. Kalau ini yang ditempuh, artinya bukannya menyelesaikan masalah, justru sebaliknya menimbulkan masalah baru," tandas pelantun tembang Ketika Senyumu Hadir ini.

 

Orang yang lari ke narkoba untuk menghindari masalah, dalam pandangan Tika adalah orang yang tak bertanggungjawab. "Soalnya akibat dari kejadian ini akan membuat repot orang lain repot. Terutama orang terdekat mereka, ya anak-anak, orang tua masing-masing dan keluarga dekat lainnya. Bahkan juga teman-teman satu profesi yang terbilang dekat," lanjutnya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Perlunya Sensor Dini

Tora Sudiro dan Mieke Amalia sejoli yang dipertemukan di dunia entertainmen. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Saran Tika sebagai langkah preventif untuk persoalan semacam ini, setiap orang harus punya sensor dini dalam diri untuk mengetahui problem yang dihadapi. Kalau sudah tahu ada problem jangan diam saja. "Ketika sensor  diri itu sudah berfungsi dan tahu ada persoalan, go get help. Bicarakan persoalan yang kita temukan itu pada orang yang tepat. Ada penyaluran pada persoalan yang dihadapi," katanya.

Namun terkadang seseorang, masih kata Tika, terbebani dengan predikat yang disandang. Seorang bos atau pejabat atau artis atau apa saja menjadi malu untuk membicarakan persoalan yang dihadapi. "Siapa pun kita, apakah bos, pejabat, dosen, artis dan lain-lain bisa terkena jerat narkoba. Makanya jangan malu bicara kalau memang ada persoalan. Realistis saja menghadapi persoalan. Persoalan yang timbul harus diselesaikan, namun dengan catatan bukan dengan menimbulkan persoalan baru. Kata kuncinya bicara pada orang yang tepat," begitu dia menggarisbawahi.

Bicara dengan siapa? "Bicaranya harus dengan orang yang tepat. Kalau salah bicara bukan solusi yang didapat. Bisa dengan orang tua kalau masih punya," ujarnya.

Tika Bisono berharap semua pihak dapat belajar dari persoalan yang muncul, seperti yang kini sedang menimpa Tora-Mieke. Sembari menanti hasil laboratorium urine Tora Sudiro dan Mieke Amalia ia berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi yang bersangkutan dan juga publik secara umum.