Joko Anwar: Film di Indonesia Perlu Peremajaan Tema

Syaiful Bahri diperbarui 30 Sep 2017, 17:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Bulan September, bioskop Indonesia digempur dengan film bergenre horor. Fenomena seperti ini ditanggapi oleh sutradara Joko Anwar yang juga baru saja merilis film horor terbarunya berjudul Pengabdi Setan pada 28 September 2017 lalu.

Satu film horor dihadirkan, sejumlah film turut mengikuti untuk menghadirkan sajian yang sama meski berbeda cerita. Melihat hal tersebut, kata Joko Anwar, fenomena "latah" di Indonesia tak hanya terjadi di tanah air tapi juga di industri film Hollywood.

 

"Perfilman Indonesia memang latah ya kayak misalkan satu tema religi lagi laku, religi semua. Cuma ini kayaknya bukan tren Indonesia doang ya, tapi juga tren dunia," kata Joko Anwar di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2017).

Seperti halnya film superhero, kata Joko Anwar memang sudah kerap sering terjadi di Hollywood. Menurutnya, hal tersebut lumrah saja terjadi.

"Misalnya sekarang superhero, superhero semua. Tapi mau gak mau harus diakui bahwa memang lebih kaku jadi ngikut-ngikut doang," jelas Joko Anwar.

Bicara mengenai peremajaan tema film-film di Indonesia, Joko Anwar sangat setuju akan hal tersebut. Setidaknya, kata Joko Anwar, peremajaan tema dalan film bisa menjaga antusias penonton hingga bertahun-tahun.

"Film itu gak bakal bertahan kalau misalnya tidak ada peremajaan tema. Menurut gue peremajaan tema itu penting supaya penonton tidak bosan. Karena kalau temanya itu-itu lagi atau genrenya itu-itu lagi orang bakal bosan," tukas Joko Anwar.

What's On Fimela