Benarkah Menopause Redupkan Kehidupan Seksmu?

Karla Farhana diperbarui 01 Nov 2017, 16:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika kamu sudah tak lagi mengalami menstruasi dan tak ada lagi telur yang dapat dibuahi, kamu berarti memasuki masa menopause. Bukan cuma selesai masa atau mungkin bisa dibilang kesempatan untuk adanya pembuahan dalam rahim, tapi menopause juga tentu memengaruhi kehidupan seksualmu. 

BACA JUGA

Biasanya, cewek akan memasuki masa ini kalau usainya sudah di atas 40 tahun. Tapi, ada juga cewek-cewek muda yang mengalaminya lebih cepat. Namanya menopause dini. 

Kasus ini terbilang jarang ditemukan, tepatnya hanya 150 ribu kasus di Indonesia menurut salah satu media online. Meskipun begitu, kamu yang masih muda tetap harus mengetahui apa yang terjadi saat kamu nanti memasuki masa ini. 

Apa lagi, kamu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhmu. Kamu nggak akan lagi menstruasi. Secara emosional dan psikis, kamu juga akan mengalami perubahan. Dan, yang mungkin menarik adalah perubahan dalam kehidupan seks

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pengaruh dalam Kehidupan Seks

Berikut warna kamar terbaik dan terburuk yang dapat Anda pertimbangkan saat berhubungan seks dengan pasangan. (Foto: iStockphoto)

Sekitar tahun 2000, di mana viagra mulai marak digunakan para pria, Prevention menulis, kehidupan seks di dunia sedikit berubah. Sebelumnya, pria-pria yang tak lagi memiliki liido tinggi, kini bisa bercinta dengan pasangannya dengan baik. Ini membuat kaum Hawa harus keep up dengan pasangannya. 

Satu tahun kemudian, perempuan yang sudah memasuki masa menopause harus melakukan terapi hormon agar tetap bisa bercinta tanpa merasa sakit pada saat melakukan penetrasi. Soalnya, menopause membuat vagian kering dan tak ada pelumas. 

Tapi sayangnya, terapi hormon ini menurut Women's Health Initiative, bisa menimbulkan kanker payudara. Lubrikan untuk membuat perempuan menopause tetap nyaman saat bercinta pun juga kadang tak begitu banyak membantu.

Untungnya, kini ada banyak cara untuk menanggulangi masalah tersebut. Mulai dari obat-obatan seperti paroxetine dan lainnya yang bisa membantu perempuan lanjut usia tetap bisa saling menyentuh bersama pasangan di ranjang.

Selain itu, juga ada opical vaginal estrogen serta terapi fisik yang bisa menguatkan dinding vulva serta vagina agar tak semakin menipis, tak berdarah, dan tak terasa sakit selama melakukan intercourse.