Eksklusif Pahit Manis Siti Badriah Berkarier di Dunia Dangdut

Nizar ZulmiPutu Elmira diperbarui 20 Des 2017, 08:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjamurnya musik dangdut di Indonesia tak menjamin karier seorang penyanyi bisa meraih sukses. Ada yang puas hanya dengan tampil dari panggung satu ke panggung lain, ada juga yang ingin menjadi besar dari dangdut seperti Siti Badriah.

***

Siti Badriah mungkin hanya satu dari sekian banyak penyanyi yang mencoba peruntungan di dunia dangdut. Namun di balik suskes yang seperti sekarang, ada perjuangan yang bobotnya mungkin berbeda antara satu biduan dengan biduan lainnya.

Menggeluti dunia dangdut sejak usia belia, penyanyi 26 tahun ini sangat bersyukur karena sedari awal mendapat dukungan dari orangtua. Lahir dari keluarga pecinta musik memupuk harapan Sibad, sapaan akrab Siti Badriah untuk menjadi entertainer sejati.

"Aku terlahir dari keluarga pemusik. Bapak aku pemain gendang, mamaku sinden jaipong. Kakak-kakak aku pemusik juga. Aku mengolah vokal dengan Bapak karena dia punya grup dangdut, jadi mau nggak mau aku ikut setiap mereka manggung," ujar Siti Badriah dalam kunjungannya ke redaksi Bintang.com belum lama ini.

Nyatanya napak tilas karier Sibad tak sesederhana itu. Bakat dan kecintaan terhadap musik saja belum tentu cukup untuk mewujudkan cita-citanya menjadi artis, lebih khususnya penyanyi dangdut profesional. Apalagi ia bukan lahir dari ajang pencarian bakat menyanyi yang selama ini cukup ampuh mencetak artis-artis baru.

Berbagai macam kepahitan dirasakan Siti Badriah ketika merintis kariernya di dunia dangdut. Mulai dari pandangan sinis orang sampai kerugian yang dialami karena ditipu pernah ia alami. Namun itu tak membuat Sibad menyerah dengan mimpinya. 

Seperti apa kisah Siti Badriah menghadapi pahit manis kariernya sebagai pedangdut profesional? Seperti apa makna dangdut baginya? Temukan jawabannya dalam petikan wawancara eksklusif Bintang.com dengan Sibad berikut ini.

2 dari 3 halaman

Belajar dari Kepahitan

Eksklusif Siti Badriah (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Tak ada yang tahu kapan kesuksesan akan datang kepada mereka yang berusaha. Begitu pun Siti Badriah, yang punya semangat tinggi untuk menjadi pedangdut profesional. Namun nyatanya ia sempat beberapa kali akan menyerah karena jerih payahnya tak kunjung membuahkan hasil. Namun dari situ ia belajar banyak hal.

Bagaimana awalnya Sibad mengenal dangdut?

Aku terlahir dari keluarga pemusik. Bapak aku pemain gendang, mamaku sinden jaipong. Kakak-kakak aku pemusik juga. Aku mengolah vokal dengan Bapak karena dia punya grup dangdut, jadi mau nggak mau aku ikut setiap mereka manggung.

Bagaimana perasaanya bisa mewujudkan mimpi sebagai penyanyi dangdut yang dikenal banyak orang?

Bahagia, Sibad bangga, nggak nyangka ini bakalan terjadi. Karena dulu-dulu kan cuma 'ah mimpi' gitu. Dan aku sering ngomong sama orangtuaku ketika aku ngelihat almarhum Olga Syahputra, ngelihat Umi Elvy Sukaesih, Inul Daratista. 'Wah nanti aku bakalan ketemu nih sama mereka, aku bakal duet bareng sama mereka. Aku bakal satu panggung sama mereka'. Dan mamaku bilang amin. Dulu aku mimpi doang tapi Allah kabulin semuanya sehingga seperti ini.

Apa perubahan yang paling dirasakan Sibad dulu sampai sekarang?

Alhamdulillah dulu cuma mimpi punya album, mimpi pengen punya satu lagu aja dinyanyiin semua orang, orang-orang hapal lagu aku. Tapi sekarang alhamdulillah aku mencapai ke situ. Wah, kalau diceritain mungkin banyak banget perubahannya dari yang dulu nggak pernah dimakeup-in, sekarang dimakeup-in dan bahkan punya makeup artist sendiri.

Trus dulu yang aku nggak pernah nyobain baju mahal sekarang aku tau 'tuh baju mahal tuh'. Yang jelas ada beberapa perubahan yang jauh lebih baik dari dulu.

Sepahit apa awal Sibad merintis karier?

Dulu pernah ngerasain ditipu. Cerita ini sudah beberapa kali Sibad ceritain, ini adalah jalan aku menuju seperti ini. Aku ditipu dijanjiin bikin album segala macem, trus aku disuruh mengeluarkan uang 50 juta awalnya. Sampe bapak aku mengeluarkan beberapa hartanya untuk itu, dan kini alhamdulillah sudah terbayar, tapi orangnya minta 50 juta lagi jadi 100 juta. Dan ternyata nggak ada album, lagu dan segala macem. Setelah itu bapak aku sakit, kita semua kayak nggak tega ngelihat bapak cuma makan pakai garam, pakai bawang. Kita ngikutin bapak, bapak makan garam kita semua makan garam. Waktu itu mikir, 'keluarga gue sengsara gara-gara gue nih. Keluarga gue nggak ada duit, duitnya abis gara-gara gue. Di situ gue mikir 'udah stop, gue nggak mau jadi artis, biarin aja aku jadi penyanyi dangdut panggung.

Tapi di situ Allah ngasih seseorang, aku nggak bakal lupain namanya om Didit Pri. Dia dateng dan bilang yaudah kamu saya buatkan album tanpa harus mengeluarkan apapun. Aku awalnya 'halah tipu lagi nih'. Tapi bapakku minta aku coba aja. Trus dibikinin mini album, labelnya indie gitu. Dan dari situ alhamdulillah jalannya menuju label aku yang sekarang, Nagaswara.

Dari situ langsung sukses?

Oh nggak, mini albumku waktu itu dikasih dengar ke pencipta lagu aku namanya Endang Raes trus dikasih ke Pak Rahayu. Nggak langsung melejit waktu itu, bukan setahun dua tahun, beberapa tahun nunggu. Trus aku mikir kayanya nggak ada jalan buat aku jadi artis, udah kelar nih hidup gue. Tapi ternyata pas tahun 2013, Berondong Tua meledak, awalnya nggak percaya. Sampai ada beberapa orang yang ngundang Siti Badriah, dari situ akhirnya merasa alhamdulillah tercapai, nggak sia-sia.

3 dari 3 halaman

Memaknai Dangdut

Eksklusif Siti Badriah (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Berkarier di dunia entertainment memang tak lepas dari sorotan publik. Sebagai penyanyi dangdut, Siti Badriah menyadari banyak tantangan yang ia hadapi. Mulai dari anggapan sebagai artis settingan atau pandangan sinis orang terhadap pedangdut.

Sibad ingin dikenal sebagai pedangdut yang seperti apa?

Sebagai pedangdut yang memberikan kreativitas, pokonya memberi karier bukan cuma gimmick atau settingan segala macem. Aku nggak mau dibilang artis settingan, pokonya aku pengen jadi artis yang berprestasi.

Bagaimana Sibad memaknai dangdut?

Dangdut itu artinya rejeki aku, dangdut itu ladang pencarian uang buat aku, kesuksesan buat aku. Kalau orang bilang lebay, tapi gue bodo amat, karena dangdut adalah hidup gue. Karena apa, karena aku seperti ini memang karena dangdut. 

Dangdut makin banyak pelaku dan peminat, ada ketakutan tertentu yang dihadapi?

Itu pasti terjadi sih ya. Mau penyanyi dari jaman baheula sampe sekarang satu album tuh nggak semuanya meledak. Pasti akan ada aja yang turun. Itu juga beberapa kali Sibad rasain. Kayak ada lagu Sibad yang lagi naik, trus ada lagu baru jadi drop. Di situ mikir 'wah nggak naik nih'. Tapi ya nikmatin aja dan kita nggak berhenti sampai di situ.

Kita terus nyari-nyari ide biar lagunya diterima, gitu. Dan alhamdulillah aku punya label luar biasa yang mempromosikan lagu. Aku pun nggak kerja sendiri, ada label dan management aku yang berusaha gimana agar lagu aku nggak turun. 

Para pedangdut kerap dikaitkan sebagai saingan seperti Via Vallen - Ayu Ting Ting, apa komentar Sibad?

Kalau aku sendiri persaingan ada, tapi aku nggak terlalu mirin persaingan. Jadi misalnya aku lagi naik ya alhamdulillah. Tapi ketika masanya aku lagi turun dan orang lain yang naik, ya itu masanya dia. Sekarang lagi ngehits-ngehitsnya Via Vallen, Nella Kharisma yang koplo-koplo gitu yaudah emang itu masanya dia. Toh gue juga menikmati saat lagu mereka naik, aku bawain lagu mereka, aku dapat duit. Jadi menurutku persaingan ada tapi nggak sengit.

Sebentar lagi ternyata Sibad berkarier selama 10 tahun, ada rencana buat konser?

Oh iya ya? Malah nggak ngeh. Hehehe. Kalau konser tunggal udah pernah dibikinin sama label aku pas rilis album waktu itu. Tapi kayanya masih banyak senior-senior di label aku yang kariernya lebih panjang. Paling 10 tahun ya selametan aja, nggak harus yang bikin konser segala macem. Karena Sibad pribadi sih malu sebenernya, karena kalau konser kan suara dan segala sesuatunya harus wah. Makanya kemarin pas konser itu aja aku nervous banget waktu orang bawain lagu aku. 

Harapan untuk karier Siti Badriah ke depan seperti apa?

Untuk karier musik ke depan aku pengen bisa memberikan lagu-lagu yang hits, lagu-lagu yang bisa dikenang dan disukain banyak orang. Dan karier aku di musik dangdut semakin bisa dihargain oleh banyak orang dan membawaku lebih sukses lagi.