Hukum Cambuk Pada Perempuan Terjadi Lagi. Haruskah?

Fimela diperbarui 11 Okt 2011, 12:59 WIB

Mirip seperti adegan film My Tehran for Sale, Marzieh Vafamehr - istri dari sutradara dan penulis skrip Nasser Taghvai - ditangkap pada awal Juli 2011 di Teheran sampai 25 Juli 2011. Dan hukuman yang dibebankan kepadanya adalah satu tahun di penjara dan 90 cambukan karena perannya di film tersebut yang secara kritis menceritakan tentang politik kekerasan yang diterapkan oleh Iran. Dalam film tersebut - Vafamehr sering terlihat dengan kepala plontos dan tidak mengenakan hijab – selain itu juga mengeksplor dominasi pemerintahan Iran dan berbagai tabu seperti penggunaan obat terlarang.

Sabtu kemarin, hukuman tersebut diputuskan kepada Vafamehr, menurut situs berita Kalameh.com, dan pengacara Vafamehr mengajukan banding terhadap putusan tersebut.

Sistem jurisdiksi Iran memang beberapa kali memancing kontroversi karena acuan moral yang strict dan hukuman yang keras. Contohnya tahun lalu, pengadilan Iran menjatuhkan hukuman mati dengan menimpuk batu untuk Sakineh Mohammadi Ashtiani, seorang perempuan yang dituduh melakukan perselingkuhan dan pembunuhan.

Hukuman Ashtiani ditunda, setelah muncul banyak protes dari seluruh dunia terutama grup pembela hak asasi. Sejak tahun 2009, Iran memang semakin mempertegas hukuman berdasarkan aturan agama Islam, walaupun banyak protes yang ditujukan kepada pemerintah Iran karena hukuman-hukuman tersebut dinilai terlalu kejam dan berlebihan serta nggak sesuai dengan aturan moderen.

Menurut kantor berita Fars, film My Tehran for Sale tidak diperbolehkan diputar di Iran. Film yang diprodksi di Australia ini, menceritakan tentang seorang aktris muda di Teheran, yang teaternya diberangus oleh pemerintah. Kemudian ia dipaksa untuk menyembunyikan diri dan secara diam-diam mengekspresikan diri secara artistik. Film tersebut merupakan salah satu film Toronto International Film Festival tahun 2009 kemarin.

Bagaimana pendapatmu, Fimelova?

What's On Fimela