Perjuangkan Perbaikan Hidup, Ibu Bawa Anak Turun Ke Jalan Untuk Demo

Fimela Editor diperbarui 01 Mei 2012, 12:59 WIB
2 dari 5 halaman

Next

Sejak kemarin, 30 April, seluruh lapisan masyarakat sudah bersiap-siap menyambut peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari ini. Setiap tahun, di berbagai belahan dunia, Hari Buruh memang selalu dipenuhi oleh berbagai aksi dan unjuk rasa buruh untuk menyampaikan tuntutan-tuntutan mereka kepada pihak-pihak terkait. Hari ini, sejak pagi, beberapa jalan protokol pun telah mendapatkan pengamanan ketat dari pihak berwajib.

3 dari 5 halaman

Next

Kabarnya sekitar 50.000 orang buruh akan turun melakukan demonstrasi hari ini. Alhasil, Jalan Sudirman mengarah Bundaran Hotel Indonesia (HI) pun sudah ditutup sejak pagi untuk menghindari kemacetan parah. Pasalnya, Bundaran HI menjadi titik temu berbagai kelompok buruh sebelum mereka melakukan long march menuju ke beberapa titik orasi. “Rencananya setelah berkumpul di Bundaran HI, kami akan bergerak menuju Istana Negara dan setelah itu akan berakhir di Gelora Bung Karno. Konsentrasi massa akan terpusat di GBK pada sore hari,” ujar salah satu koordiantor buruh dari sebuah perusahaan mobil asal Jepang.

4 dari 5 halaman

Next

Sejak pagi, Jalan Jendral Sudirman sudah disulap menjadi lapangan parkir bus dan mobil-mobil yang mengangkut massa demonstran. Buruh-buruh yang berasal dari berbagai perusahaan dengan membawa serta atribut demo mereka memadati setiap sisi Jalan Jendral Sudirman. Dalam aksi demo kali ini ada beberapa tuntutan yang terlihat diusung oleh para demonstran, penghapusan sistem outsourcing, penuntutan upah yang layak, dan pengaktifan jaminan sosial. Selain itu, mereka pun menuntut penghapusan beberapa peraturan pemerintah yang terkait dengan ketenagakerjaan, misalnya saja Permen No. 17 Tahun 2005 yang berisi tentang komponen acuan survey kebutuhan hidup layak (KHL).

5 dari 5 halaman

Next

Semua buruh, tanpa mengenal gender dan status turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka. Bahkan, ibu-ibu demonstran yang berasal dari kelompok buruh yang menamakan diri mereka Serikat Pekerja Kereta Api Indonesia pun tak segan-segan membawa serta anak mereka dalam demo kali ini. Kelompok-kelompok buruh pun menyuarakan tuntutan-tuntutan mereka dalam berbagai cara, mulai dari mengaransemen musik yang sedang hits saat ini hingga melalui aksi teatrikal yang dipadukan dengan yel-yel yang diteriakan sepanjang jalan. Sekitar pukul 12, para demonstran pun mulai meninggalkan Bundaran HI dan mengarah ke titik selanjutnya, yakni Istana Negara.

Bukan hanya para ibu yang bersemangat untuk mengaspirasikan tuntutan dengan membawa serta anak-anak mereka. Bahkan, terlihat dua orang perempuan pun dengan sangat berapi-api memimpin orasi kelompok demonstran yang terdiri dari 3 kelompok serikat buruh. Namun sayang, di antara kelompok-kelompok buruh yang serius menyuarakan tuntutan perbaikan hidup mereka, masih ada beberapa oknum yang dari kelompok buruh yang hanya berperan sebahai partisipan tanpa tahu apa yang sedang mereka lakukan. “Saya sejak pukul 6 pagi sudah stand by di kantor untuk mengikuti demo hari ini. Saya juga tidak tahu setelah dari Bundaran HI akan melanjutkan ke mana. Saya hanya mengikuti instruksi dari koordinator kantor,” ujar Novi seorang karyawan yang baru bekerja selama 4 bulan di sebuah perusahaan elektronik. Well, apapun tuntutan yang disampaikan oleh para buruh terhadap pemerintah tentu semata-mata untuk mengubah sistem yang diharapkan bisa mengubah kesejahteraan hidup mereka. Selamat Hari Buruh Internasional untuk semua pekerja di seluruh dunia.