Bahaya Kesehatan Anemia Hingga Stres Intai Pekerja Perempuan!

Fimela Editor diperbarui 10 Mar 2015, 13:00 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Jakarta Menyediakan kesehatan yang lebih baik bagi perempuan di tempat kerja akan membawa keuntungan ekonomi dan meningkatkan produktivitas, lho, Fimelova! Hal tadi disampaikan oleh dr. Muchtaruddin Mansyur Sp.OK., Phd (Direktur Bina Kesehatan Kerja & Olahraga) dalam acara MSD for Mothers �program yang dibuat untuk mengurangi angka kematian pada perempuan pekerja yang hamil yang dibuat oleh perusahan kesehatan global Amerika bernama MSD atau Merck .

 

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

Anemia mengurangi produktivitas kerja perempuan

Menurut Muchaturddin, permasalahan kesehatan yang muncul antara perempuan pekerja kasar dan perempuan pekerja profesional sangatlah berbeda.

Anemia misalnya, cenderung jadi masalah utama yang dihadapi perempuan pekerja kasar.  Bayangkan saja, Fimelova, menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, penyakit anemia yang diderita para buruh perempuan mampu menurunkan 10% produktivitas di perusahaan dikarenakan pekerja mengalami kehilangan 6,5 jam kerja tiap minggunya.

FYI, Anemia menyebabkan pekerja mudah sakit, mudah terjadi kecelakaan kerja sehingga angka absensi meningkat dan kemungkinan apabila hamil akan mempunyai risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Diakui oleh Muchtaruddin, pendidikan rendah rata-rata membuat para pekerja perempuan kasar memiliki kesadaran rendah terhadap kesehatan dan gizi.

Untuk itu MSD for Mothers bekerjasama dengan manajemen pabrik berupaya mencegah dan  meningkatkan awareness terhadap para pekerja perempuan melalui promosi dan penyuluhan kesehatan kepada pekerja perempuan kasar. Program penyuluhan kesehatan tadi termasuk KB, anemia, melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan terlatih (beberapa perempuan masih menggunakan jasa dukun lho, Fimelova!), nutrisi dan pencegahan penyakit umum di tempat kerja seperti TBC.

Lantas bagaimana dengan permasalahan kesehatan yang muncul pada pekerja perempuan profesional ya? Klik selanjutnya!

 

4 dari 4 halaman

Next

Dalam kesempatan yang sama, Muchtaruddin memeberitahu, �Perempuan pekerja profesional cenderung memiliki kebiasaan kurang gerak karena harus berada di depan komputer seharian. Maka dari itu masalah kesehatan yang sering muncul biasanya adalah penyakit metabolisme, hipertensi, stres sampai gangguan otot rangka,� tuturnya.

Muchatruddin menyarankan agar para pekerja perempuan melakukan olahraga peregangan otot 10-15 menit saat sebelum dan sesudah bekerja. Saran tadi menjadi salah satu tindakan untuk pencegahan penyakit yang mengintai para pekerja perempuan.

Soal masalah stres di tempat kerja, sayangnya Kementerian Kesehatan RI belum mewajibkan para perusahaan untuk menyediakan jasa psikolog maupun psikiater yang kelak akan membantu karyawan. Tapi, Muchaturddin menjabarkan sebenarnya Kementerian Kesehatan melancarkan Employee Assistance Program (EAP) � program yang membantu karyawan menghadapi personal problem yang  akan berdampak pada kinerja kerja maupun kesehatan. Kementerian Kesehatan RI  sendiri memiliki rekomendasi akan jasa psikolog maupun psikiater yang bisa digunakan oleh perusahaan di Indonesia secara berbayar.

�Memang tidak gratis karena, toh, perusahaan mampu membayar gaji besar seharusnya mampu memberikan jasa seperti psikolog ataupun psikiater. Lagi pula, ini demi keuntungan perusahaan sendiri karena mempengaruhi produktivitas. Kalaupun gratis kami lebih menitikberatkan membantu para buruh pekerja perempuan,� ungkap Muchtaruddin.

Tapi yang perlu diingat, perusahaan wajib menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat termasuk faktor fisik, suhu udara, sampai kebisingan.  Muchtaruddin menambahkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal keselamatan dan kesehatan pekerja telah diatur dalam Undang-Undang. Tinggal bagaimana para pekerja ingin menggali ketentuan tadi lebih dalam dan mencari informasi dari berbagai pihak. Siap mencari tahu lebih banyak, Fimelova?