Sempat Bikin Heboh, Ini 4 Fakta Unik Ikan Arapaima

Karla Farhana diperbarui 28 Jun 2018, 14:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Masyrakat sempat dihebohkan oleh kemunculan ikan arapaima di Sungai Brantas, Jawa Timur. Ikan raksasa asal Sungai Amazon itu bahkan menjadi viral lantaran videonya tersebar di berbagai media sosial. 

Pasalnya, pada video tersebut, terlihat orang-orang melepaskan ikan arapima itu ke sungai lokal. Padahal, salah satu ikan air tawar terbesar di dunia ini nggak bisa hidup di sembarang air tawar. 

Nggak banyak masyarakat Indonesia yang tahu soal ikan raksasa ini. Padahal, ikan ini tergolong ikan langka yang harusnya dilestarikan. Berikut beberapa fakta salah satu ikan air tawar terbesar di dunia, arapaima. 

1. Lebih Suka Berenang di Permukaan Air

Kalau kamu perhatikan, ikan raksasa ini berenang di permukaan air. Bukan berarti mereka nggak bisa menyelam ke kedalaman tertentu, tapi, dilansir dari  National Geographic, mereka butuh bernapas yang ditandai dengan suara unik. 

2. Sesekali Menyelam Lebih Dalam

Arapaima juga sesekali menyelam di kedalaman tertentu selama 10-20 menit. Kedekatannya dengan permukaan air membuatnya rentan terhadap berbagai marabahaya, termasuk dari ancaman manusia. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

3. Arapaima Betina adalah Ibu yang Baik

Nelayan berusaha naik ke perahu usai berhasil menangkap ikan arapaima atau Pirarucu di Sungai Amazon, Volta do Bucho, Ituxi Reserve, Brasil, 20 September 2017. Salah satu jenis ikan purba ini merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. (CARL DE SOUZA/AFP)

Arapaima betina merupakan ibu yang baik. Soalnya, dilansir dari Hayden Animal Facts, mereka selalu menjaga anak-anak mereka di dalam mulutnya. Terus, sampai kapan anak-anaknya berbada di dalam mulut ibu? Sampai anak-anak cukup besar dan bisa mandiri di perairan lepas. 

4. Karnivora

Arapaima mungkin terlihat seperti arwana yang kalem, tapi ikan raksasa ini adalah karnivora yang sering berburu mangsa sambil berenang di dekat permukaan air. Soalnya, selain makan ikan kecil, mereka juga makan burung yang biasanya hinggap di ranting pohon dekat permukaan air sungai.