PR Terakhir Dari Guruku Yang Tak Terlupakan

Fimela diperbarui 02 Okt 2013, 13:00 WIB

Ini adalah sebuah kisah nyata yang baru-baru ini terjadi di Jepang. Kematian kadang disertai insting dari orang tersebut. Sehingga orang itu bisa merasakan bahwa sebenarnya waktu yang ia miliki tak banyak lagi.

Itulah yang terjadi pada seorang guru di Jepang. Sebelum ia menghembuskan nafas terakhir, ia masih sempat menuliskan PR untuk para siswanya. Bila biasanya PR itu membuat para murid malas mengerjakannya, ada yang berbeda dengan PR yang satu ini. Tugas rumah yang diberikan oleh guru ini justru membuat para siswanya menangis.

Guru itu menuliskan sebuah PR di papan tulis. Dengan sebuah kapur, ia mulai memberikan tugas terakhirnya pada murid-muridnya. Begini tulisan yang tertera pada papan tulis tersebut.

PR Terakhir

Tidak ada batas waktu.

Jadilah orang yang bahagia.

Saat kalian mulai mengerjakan tugas ini, mungkin aku sudah ada di surga.

Tidak usah buru-buru mengerjakannya. Kalian bebas menggunakan waktu yang dimiliki.

Tapi suatu hari, tolong kumpulkan padaku dan katakan, "Aku sudah melakukannya. Aku sudah bahagia."

Aku akan menunggu.

Tulisan di papan hitam itu menjadi salah satu PR paling mengharukan di dunia. Bahkan salah satu akun Twitter membagikan foto terakhir dari papan tersebut. Guru yang menuliskan tugas ini baru saja meninggal.

Namun apa yang ia sempat lakukan di nafas-nafas terakhirnya sungguh mengesankan. Ia benar-benar melakukan tugasnya sebagai seorang guru, yaitu memastikan bahwa anak didiknya bukan hanya belajar atas tuntutan akademis. Namun juga untuk menjadi seorang yang bahagia.

Guru memang merupakan salah satu sosok yang berjasa bagi kehidupan seseorang. Masih ingatkah Anda dengan guru yang paling Anda sayangi dan sudahkah kita menjadi sosok yang baik, seperti yang dia ajarkan? Semoga dedikasi guru kita tak menguap dimakan usia, namun benar-benar bisa menjadikan kita sosok yang belajar dan bahagia.

(vem/gil)