Mau Di Bawa Ke Mana Bahtera Rumah Tangga Ini? #TanyaSETIPE

Fimela diperbarui 05 Sep 2015, 11:40 WIB

Saya merasa bosan dengan pernikahan saya, dan saya bertemu mantan saya. Apa yang harus saya lakukan?

-oOo-

Dear Vemale,

Nama saya E, saya berusia 30 tahun. Saat ini saya dihadapkan pada situasi yang terbilang cukup pelik.

Saya seorang ibu rumah tangga dan karyawan swasta, saya sudah menikah dengan suami selama 5 tahun dan telah melewati masa pacaran 11 tahun sebelum akhirnya kami menikah.

Saat ini kami dikaruniai 2 putri yang cantik. Singkat cerita, keadaan kami pada masa pacaran dan awal-awal pernikahan sangatlah bahagia. Namun seiring waktu kami juga telah kehilangan masa-masa romantis sebagai suami istri dikarenakan usaha suami yang kurang lancar. Suami jadi pendiam dan jarang di rumah dan saya sangat kehilangan sosok suami sekaligus ayah bagi anak anak kami. Kami sudah membahas masalah ini beberapa kali namun tidak mendapatkan solusi dan akhirnya selalu terjadi pertengkaran.

Beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan mantan lama, dan itu adalah cinta pertama saya. Dia akan menikah dalam waktu 3 bulan lagi. Singkat cerita kami menjalin pertemanan dan lama-lama muncul kembali rasa sayang yang dulu pernah ada.

Dia bertanya apakah saya bahagia dengan pernikahan saya, dan dia bertanya apakah kami mau sama-sama berkorban demi kembali bersama (saya bercerai dan dia membatalkan pernikahannya).

Hal ini sudah cukup kami bicarakan dari hati ke hati, walaupun saya tahu jika apa yg saya lakukan ini adalah sebuah kesalah besar, di satu sisi saya masih menghargai suami saya tapi di sisi lain saya ingin mengejar kebahagiaan saya.

Dear Vemale, tolong saya apa yang harus saya lakukan dan bagaimana menyikapi hal ini dengan pikiran yang logis dan rasional, karena selama ini rasa cinta saya mengalahkan akal sehat saya.

Terima kasih atas perhatiannya.

(vem/setipe/apl)
What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Solusi Setipe

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Hai, E. Apa kabar? Setipe.com mengerti kalau saat ini Anda sedang berada di kondisi yang sangat rumit. Perjalanan cinta yang sudah bertahun-tahun Anda jalani bersama dengan suami dan juga anak-anak tercinta, tentu tidak selamanya berjalan mulus. Hubungan yang sehat serta bahagia perlahan memudar. Kondisi saat mungkin memang berat untuk Anda. Tapi di sinilah kesetiaan Anda diuji.

[bullet]

[title]Masih ingat janji Anda saat menikah?[/title]

[content]"Bersedia menemani di saat suka maupun duka". Pada agama apapun, setiap pernikahan sebenarnya berjanji akan hal yang sama. Saat ini mungkin suami Anda sedang sangat down karena usahanya mengalami kemunduran. Tentu hal tersebut bisa membuatnya jadi sangat tertekan. Dia adalah seorang suami dan ayah, dia bertanggung jawab penuh untuk menafkahi kalian. Jika usahanya terus seperti ini, pasti dia kepikiran bagaimana cara untuk bisa tetap menghidupi kalian seperti biasa. Wajar kalau kondisinya yang sekarang membuatnya stres. Pulang ke rumah, mungkin dia juga merasa tidak nyaman, yang ada hanya menambah pikirannya saja. Pertanyaannya, sejauh mana Anda sudah berusaha untuk memahami kondisinya?[/content]

[title]Bicara dari hati ke hati nya, sudah sama siapa saja?[/title]

[content]Anda kan sudah bicara dari hati ke hati dengan si mantan nih, tapi dengan suami Anda sudah belum? Anda memang sudah cerita kalau sudah membahas masalah, tapi tidak pernah menemukan solusi. Nah, coba dipikirkan lagi, apa cara kalian berdiskusi sudah sesuai dengan gaya komunikasi masing-masing? Apa sudah pernah coba bicara dari hati ke hati juga? Sesuatu yang dilakukan dengan hati dan dari hati, akan sampainya ke hati juga. Coba dikoreksi dulu apa cara yang Anda gunakan sudah tepat.[/content]

[title]Cinta atau pelarian?[/title]

[content]Pertemuan Anda dengan sang mantan tentu saja bagaikan kesegaran tersendiri. Mungkin sekarang Anda sedang membutuhkan perhatian yang lebih karena tidak mendapatkannya dari suami. Tapi coba deh pikirkan lagi, apa memang benar itu cinta? Atau sekedar ajang buat mendapatkan apa yang tidak Anda dapatkan dari suami. Coba juga renungkan, jika kondisinya membaik, apa Anda tidak percaya kalau suami bisa kembali seperti semula? Asalkan Anda mau mendukungnya apapun yang terjadi. Juga bagaimana dengan anak-anak Anda?[/content]

[/bullet]

Anda sudah dewasa, tahu mana yang terbaik buat diri sendiri. Sayangnya, sekarang bukan cuma tentang Anda, ada perasaan orang lain yang jadi tanggung jawab Anda juga; ingat ada suami, anak-anak, dan keluarga. Walaupun semua keputusan ada di Anda. Masalah ini bukan lagi tentang cinta monyet yang bisa datang dan pergi begitu saja. Jangan sampai di kemudian hari Anda menyesal karena terburu-buru. Pikirkan baik-baik dan mantapkan hati dan segera mantapkan hati untuk memilih.

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..