Ribuan Orang Tersentuh dengan Surat Gadis 7 Tahun Ini

Fimela diperbarui 27 Nov 2015, 11:40 WIB

Seorang anak, dengan kepolosannya, bisa mengutarakan isi hatinya yang jujur dengan amat mudahnya. Bahkan apa yang ia ungkapkan bisa mengejutkan hingga menyentuh hati orang dewasa. Seperti yang diutarakan seorang gadis berusia tujuh tahun bernama Cadence ini.

Dilansir dari laman buzzfeed.com, Cadence adalah seorang penyandang autisme. Cadence menulis surat kepada ibunya, Angela. Ia bertanya, "Apakah jadi anak autis itu buruk?" Sang ibu balik bertanya, "Apa yang membuatmu berpikir jadi anak autis itu buruk?" Dan tulisan selanjutnya sungguh menyentuh hati.



"Orang dewasa selalu bilang jadi orang tua anak autis itu berat dan di TV katanya autisme itu bisa menyakiti hati orang. Dan anak-anak penyandang autisme harus dipenjara atau diikat supaya orang lain aman," tulis Cadence. "Jadi apakah kamu merasa aku mempercayai itu semua atau mungkin aku akan mengatakan hal itu pada mereka?" tanya sang ibu. "Tidak!" jawab Cadence.


Sang ibu kembali bertanya lewat surat tersebut, "Jadi apa yang kamu yakini?"

Cadence menjawab, "Aku tak suka menyakiti orang. Aku tak mau merasa ketakutan. Aku pasti akan takut dipenjara. Aku lahir jadi anak autis tapi bukan berarti aku terlahir jadi anak buruk. Ibu menangis?"

"Ya, Ibu menangis bahagia karena kamu meyakini hal yang benar. Dan Ibu menangis sedih karena masih ada banyak orang yang meyakini hal yang salah," tulis Angela pada putrinya tersebut.



Surat itu kemudian diunggah ke Facebook. Dan mendapat like sampai ribuan kali. Banyak orang yang merasa tersentuh dan terbuka mata hatinya dengan isi surat Cadence dan ibunya tersebut.

"Beban tanggung jawab untuk membuat semua anak merasa aman, diterima, dan dicintai ada di tangan kita, orang dewasa, dan kadang kita butuh diperingatkan kalau sebenarnya kita belum melakukan pekerjaan yang benar," kata Angela.

Angela pun membuat halaman Facebook "I am Cadence" yang fokus pada gagasan untuk membuat setiap anak bisa merasa istimewa dengan caranya sendiri. Setiap anak yang terlahir ke dunia pasti memiliki keistimewaannya sendiri. Dan orang dewasa juga punya tanggung jawab untuk membangun karakter mereka jadi lebih matang dan positif sebagai bekal untuk masa depan mereka.

(vem/nda)