Minum Daun Jati Cina Untuk Diet, Aman Atau Tidak?

Fimela diperbarui 22 Jan 2017, 17:09 WIB

Memiliki badan yang langsing adalah dambaan setiap orang. Untuk mendapatkan badan yang langsing, cara yang disarankan adalah berolahraga dan mengatur pola makan. Tetapi seringkali orang merasa malas berolahraga dan juga harus makan-makanan sehat. Inginnya sih, cara yang praktis.

Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah mengkonsumsi obat-obatan herbal. Diet dengan minum air rebusan atau seduhan daun jati cina pernah booming di Indonesia. Konon, daun jati cina mampu meluruhkan lemak tubuh dengan cara mengeluarkannya melalui buang air besar. Dilansir dari alodokter.com, Dr. Radius Kusuma, menuliskan bahwa daun jati cina mengandung zat yang disebut sennosida. Zat ini bekerja dengan mengiritasi lapisan dalam usus, akibatnya muncullah efek pencahar.

Karena begitu kerasnya efek dari minum daun jati cina inilah, para dokter menyarankan untuk mengkonsumsinya tidak lebih dari 2 minggu, misalnya hanya pada saat tidak lancar BAB. Konsumsi dalam jangka waktu panjang dikhawatirkan dapat mengganggu fungsi pencernaan dan ketergantungan sebagai obat pencahar. Dosis yang masih dianggap aman untuk dikonsumsi adalah sekitar 17-28 mg per hari, yang mana dikonsumsi dengan pembagian 2 dosis (berarti sekali minum ialah 8,5-14 mg). Dosis lebih dari 34,4 mg tidak dianjurkan.

Namun, seperti kebanyakan penelitian medis terhadap obat-obatan herbal, belum ditemukan penelitian berbasis medis yang bisa dipercaya untuk menjadi referensi yang valid. Kebanyakan produk herbal memiliki efek samping, antara lain: gangguan ginjal, gangguan metabolisme dan saluran cerna, hipertensi hingga mual dan muntah. Pada beberapa obat-obatan herbal juga mengandung sifat diuretik sehingga memicu buang air kecil maupun besar secara rutin.

Menurut pengalaman beberapa sahabat Vemale, efek konsumsi daun jati cina ini beragam. Mirna, 25 tahun, mengaku percobaan pertama minum daun jati cina, ia merasakan perut bagian bawahnya seperti diremas-remas hebat, 8 jam setelah minum di pagi hari. Saat itu BAB yang keluar cukuplah banyak. Di hari kedua, sensasi seperti dilepen juga dirasakannya, tetapi tidak banyak BAB yang keluar. Berbeda dengan Dita, 33 tahun, saat minum daun jati cina ini ia tidak merasakan sensasi perut yang diremas seperti Mirna. Ia pun mengaku, BAB-nya menjadi lancar sekitar 8 jam setelah minum ramuan ini.

Jika Mom ingin mengkonsumsi daun jati cina, pastikan perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi. Selain itu, hindari mengkonsumsi obat-obatan herbal tanpa pengawasan dokter bagi ibu hamil dan menyusui. Efek keampuhan daun jati cina ini sebagai pencahar juga akan bervariasi pada tiap orang. Semoga informasi ini berguna bagi Mom.

(vem/wnd)
What's On Fimela