Inspiratif, Mahasiswa di Kampus Ini Ciptakan Biskuit Tempe Anti Kelaparan

Fimela diperbarui 13 Jun 2018, 14:09 WIB

Lima Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universita Brawijaya (UB) Malang telah lolos dalam kompetisi pangan dunia lewat produk menarik mereka yang dinamai Yuki, Yummie Cookie.

Lewat produknya, dilansir dalam laman malang.merdeka.com, lima mahasiswa angkat 2015 yang terdiri dari Ngesti, Af-idatul, Susi, Nur Afida dan Lusia akan maju ke babak final kompetisi pangan dunia, The International Union of Food Science and Technology (IUFoST) Product Development Competition  2018.

Kompetisi bergengsi ini pun akan berlangsung di CIDCO Exhibition Centre, Mumbai India pada tanggal 23 sampai 27 Oktober 2018 mendatang. Untuk membuat produknya yang lolos dalam kompetisi pangan dunia, lima mahasiswa ini didampingi oleh seorang dosen bernama Wenny Bekti Sunarnahum.

Mengenai Yuki atau Yummy Cookie, ini merupakan produk berbahan dasar tempe. Tak hanya tempe, bahan lain untuk produk ini adalah tepung ganyong dan bekatul yang diklaim sangat kaya akan protein. Lewat produk ini, diharapkan bahwa tidak ada lagi masalah kelaparan.

"Yuki, Yummy Cookie merupakan biskuit berbahan dasar tempe, bekatul dan tepung ganyong yang kaya protein, kalori serta serat. Kami berpikir bagaimana mengolah tempe menjadi bahan pangan yang fungsional sekaligus tren masa kini. Yuki kami ini juga aman bagi penderita autis karena tidak menggunakan terigu sama sekali sehingga bersifat nonglotuten. Jadi ibaratnya kami ini sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui," ungkap Ngesti.

Dari data FAO, disebutkan bahwa hampir 124 juta manusia di dunia terancam kelaparan sepanjang tahun 2017. Dan setiap tahunnya orang-orang yang terancam kelaparan terus bertambah jumlahnya. Diperkirakan, di Indonesia saja penduduk yang terancam kelaparan mencapai 19,4 juta orang dan kurang gizi sepanjang tahun 2014-2017. Lewat data inilah, Ngesti beserta teman-temannya ingin membuat produk yang bisa mengatasi masalah kelaparan dengan bahan baku murah tapi bernutrisi lengkap.

"Data ini yang mendorong kami selaku anak muda untuk menekuni ilmu pangan di bangku perkuliahan dan mencari inovasi terbaru untuk mengatasi permasalahan itu," tambah Ngesti.

Melalui8 produknya yakni Yuki, Yummy Cookie, Ngesti dan teman-temannya berhasil menyisihkan tiga ribu kontestan dari 70 negara di dunia. Ia mewakili Indonesia untuk berkompetisi dan bersaing dengan finalis terpilih lainnya dari China, Amerika Serikat, Brazil, India, Uganda, Kenya, United Kingdom dan Perancis.

Selamat atas prestasinya Ngesti dan teman-temannya. Sungguh anak-anak muda yang membanggakan dan inspiratif ya ladies.



(vem/mim)