Negara ASEAN Akan Gelar Car Free Day Seperti Indonesia

Fimela diperbarui 06 Agu 2018, 10:00 WIB

Setiap minggu pagi, di beberapa daerah Indonesia, terutama Jakarta melakukan Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan. Biasanya, masyarakat memanfaatkan untuk berolahraga seperti bersepeda atau jogging.

Hari Bebas Kendaraan Bermotor ini pertama di dimulai di Indonesia tepatnya di Jakarta pada tahun 2002. Sejak itu, kota-kota lain di seluruh negeri telah melakukan program serupa. Car Free Day telah berhasil mendorong masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas fisik. Tingkat partisipasi publik yang tinggi di setiap Car Free Day mengindikasikan bahwa program ini bermanfaat untuk mendorong gaya hidup sehat di masyarakat.Bukan hanya di Indonesia, kini CFD pun akan diselenggarakan di negara ASEAN.

ASEAN CFD merupakan prakarsa advokasi di tingkat regional yang oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan negara anggota ASEAN lainnya untuk mempromosikan gaya hidup sehat, dengan melakukan aktifitas fisik dan berbagai bentuk kegiatan positif lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di area khusus atau jalan yang bebas dari kendaraan bermotor, dalam waktu dan hari tertentu dalam sebulan.

Kegiatan Car Free Day diharapkan dapat mempererat kolaborasi multi-sektor, dan bertujuan tidak hanya untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan mengurangi tingkat polusi udara dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di jalan, tetapi juga untuk mendorong terciptanya masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat, dan harmonis.

Para Menteri Kesehatan ASEAN pada pertemuan dua tahunan (ASEAN Health Ministers Meeting/AHMM) pada bulan September 2017 di Brunei Darussalam membahas inisiatif untuk memperkuat komitmen Sektor Kesehatan ASEAN dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan mengatasi ancaman yang utamanya ditimbulkan oleh penyakit tidak menular, seperti diabetes, kanker, penyakit kardiovaskular dan pernapasan, melalui ASEAN Car Free Day.

Diharapkan ASEAN Car Free Day juga dapat menjadi sarana untuk menyatukan masyarakat serta berbagai sektor dan pemangku kepentingan, untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat dan yang terkait, termasuk pengendalian polusi, promosi olahraga, keterlibatan pemuda dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan yang berwawasan kesehatan sangat diperlukan untuk menyehatkan masyarakat.

Di masing-masing negara, secara simultan, Brunei Darussalam dan Malaysia bergabung dalam launching ASEAN Car Free Day pada pagi hari tanggal 5 Agustus 2018. Negara-negara tersebut telah melakukan weekly car-free days atau car-free mornings. Negara Anggota ASEAN lainnya juga telah memulai hari bebas kendaraan bermotor, seperti Singapura yang mengadakan acara serupa pada tanggal 27 Juli 2018, sementara negara anggota ASEAN lainnya telah menjadwalkan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor dalam beberapa bulan mendatang.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan ASEAN Declaration on Culture of Prevention for a Peaceful, Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society, yang telah diadopsi oleh para Pemimpin negara ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-31 pada 13 November 2017 di Manila, Filipina.

Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM(K), Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyampaikan, Kementerian Kesehatan sangat mendukung program ini karena sejalan dengan semangat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, atau 'GERMAS'. Sebagaimana kita ketahui, mempraktekan gaya hidup sehat, seperti olahraga, adalah bagian dari upaya pencegahan penyakit karena menjadikan tubuh kita lebih bugar dan pikiran lebih positif.

“Kita akan mengupayakan agar hal-hal positif ini dapat menjadi budaya yang diadopsi oleh masyarakat kita, masyarakat ASEAN,” ujarnya saat ditemui dalam konfresi pers Peluncuran ASEAN CFD, di Jakarta Pusat, Minggu (5/8).

Lebih lanjut Prof. Nila Moeloek menyampaikan harapan agar acara peluncuran ASEAN Car Free Day sekaligus dapat menyediakan ruang gerak yang luas bagi kolaborasi multi-sektor yang solid ti tingkat nasional dan ASEAN dalam rangka mempromosikan gaya hidup sehat dan menciptakan masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat, dan harmonis.

“CFD memang diperuntukan agar kita berolahraga. Berguna untuk aktivtias fisik, bisa bersepeda, berkumpul keluarga, jogging. Namun harus dilihat juga setelah olahraga makannya harus sehat, seperti makan rebus-rebusan. Ubi atau kacang rebus misalnya,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, Menteri Kesehatan memperkenalkan logo ASEAN Car Free Day yang akan digunakan di tingkat regional ASEAN. Logo dimaksud mewakili tekad ASEAN untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas udara yang bersih, sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat dan membangun budaya masyarakat yang gemar melakukan upaya pencegahan.

(vem/asp)