Seandainya anak Bunda tidak mendapatkan sex education di sekolahnya, mungkin itu masih umum di Indonesia. Tapi Bunda harus berhati-hati terhadap “pengajaran seks” yang bisa anak dapat tanpa sepengetahuan Anda. Yaitu dari film porno. Ini tentunya sangat memprihatinkan karena tidak hal di dalam film porno yang mengandung pendidikan seksual
Di negara seperti Australia, sex education sudah banyak diberikan di sekolah-sekolah. Meskipun begitu, dilansir dari watoday.com.au, sebuah survei untuk mengetahui bagaimana anak muda kebanyakan mengetahui hal tentang seks. Hasilnya mengejutkan, 64% mempelajarinya dari pornografi dan 69% dari sekolah. Memang tingkat di sekolah masih tinggi, tapi dengan semakin berkembangnya Internet, bukan tidak mungkin anak mempelajarinya dari pornografi di Internet.
Alasan dibalik film porno sebagai media pendidikan seksual bisa saja disebabkan karena kurangnya materi yang diberikan pada anak. Bunda harus tahu bahwa saat usia muda, orang sudah mulai berpikir bagaimana berlaku, tampil, dan menyenangkan satu sama lain saat seks. Ini yang tidak ada pada mayoritas sex education yang diajarkan.
Bahaya film porno antara lain dapat membuat anak mendapatkan informasi dan pemahaman yang salah. Seperti seorang anak kecil yang tidak bisakah berhubungan seksual kalau tidak dengan orang Brasil. Sungguh mengagetkan anak usia 13 tahun bertanya hal semacam itu.
Ingat ya Bunda, pornografi bukanlah tempat untuk belajar seks. Masih ada cara yang lain yang harus ditingkatkan agar anak tidak terus memunculkan rasa penasaran yang berlebihan terhadap seks.
Oleh: Muhammad Faris
(vem/rsk)